A. DASAR TEORI
Kromatografi
berasal dari bahasa Yunani ‘Kromatos’ yang berarti warna dan ‘Graphos’ yang
berarti menulis. Kromatografi merupakan
metode pemisahan yang sederhana. Kromatografi mencakup berbagai proses yang berdasarkan pada perbedaan distribusi dari penyusunan cuplikan antara dua fasa, salah satu diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam absorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion dinamakan kromatografi sehingga masing-masing zat dapat diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode analitik (Anonim, 1995).
metode pemisahan yang sederhana. Kromatografi mencakup berbagai proses yang berdasarkan pada perbedaan distribusi dari penyusunan cuplikan antara dua fasa, salah satu diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam absorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion dinamakan kromatografi sehingga masing-masing zat dapat diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode analitik (Anonim, 1995).
Pada dasarnya,
teknik kromatografi ini membutuhkan zat terlarut terdistribusi di antara dua
fase, satu diantaranya diam (fase diam), yang lainnya bergerak (fase gerak).
Fase gerak membawa zat terlarut melalui media, hingga terpisah dari zat
terlarut lainnya yang tereluasi lebih awal atau lebih akhir. Umumnya zat
terlarut dibawa melewati media pemisah oleh cairan atau gas yang disebut eluen.
Fase diam dapat bertindak sebagai zat penyerap atau dapat betindak melarutkan
zat terlarut sehingga terjadi partisi antara fase diam dan fase gerak (Anonim,
1995).
Prosedur
kromatografi masih dapat digunakan, jika metode klasik tidak dapat dilakukan
karena jumlah cuplikan rendah, kompleksitas campuran yang hendak dipisahkan
atau sifat berkerabat zat yang dipisah.
Kromatografi ada bermacam-macam
diantaranya kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, penukar ion,
penyaringan gel dan elektroforesis.
Macam-macam kromatografi
a. Kromatografi Lapis Tipis
Yaitu
kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau alumunium yang dilapisi dengan
lapisan tipis alumina, silika gel, atau bahan serbuk lainnya. Kromatografi
lapis tipis pada umumnya dijadikan metode pilihan pertama pada pemisahan dengan
kromatografi.
b. Kromatografi Penukar Ion
Merupakan
bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti namanya, system ini khusus
digunakan untuk spesies ion. Penemuan resin sintetik dengan sifat penukar ion
sebelum perang Dunia II telah dapat mengatasi pemisahan rumit dari logam tanah
jarang dan asam amino.
c. Kromatografi Penyaringan Gel
Merupakan
proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari modifikasi dekstran-molekul
polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang. Bahan ini dapat menyerap air
dan membentuk susunan seperti saringan yang dapat memisahkan molekul-molekul
berdasarkan ukurannya. Molekul dengan berat antara 100 sampai beberapa juta
dapat dipekatkan dan dipisahkan. Kromatografi permeasi gel merupakan teknik
serupa yang menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan polimer.
d. Elektroforesis
Merupakan
kromatografi yang diberi medan listrik disisinya dan tegak lurus aliran fasa
gerak. Senyawa bermuatan positif akan menuju ke katode dan anion menuju ke
anoda. Sedangkan kecepatan gerak tergantung pada besarnya muatan.
e. Kromatografi Kertas
Merupakan
kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam adalah lapisan tipis air
yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis fasa cair lainnya dapat
digunakan. Teknik ini sangat sederhana.
Prinsip dasar kromatografi kertas
adalah partisi multiplikatif suatu senyawa antara dua cairan yang saling tidak
bercampur. Jadi partisi suatu senyawa terjadi antara kompleks selulosa-air dan
fasa mobil yang melewatinya berupa pelarut organik yang sudah dijenuhkan dengan
air atau campuran pelarut.
Proses pemisahan dan pemurnian satu
zat dari zat lain yang tidak diinginkan, merupakan proses yang sangat penting
pada pembuatan suatu senyawa. Ada berbagai cara pemisahan dan pemurnian suatu
zat dari campurannya secara fisik antara lain :
·
Pemisahan
cair-cair, dapat dilakukan dengan cara destilasi, ekstraksi dan koagulasi
·
Pemisahan
padat cair, dapat dilakukan dengan cara dekantasi, filtrasi, adsorpsi dan
destilasi.
Kromatografi adalah metoda yang
digunakan untuk memisahkan campuran molecular berdasarkan distribusi
molekul-molekul dalam campuran tersebut dalam fasa diam (adsorben) dan fasa
gerak (eluen). Distribusi melokul dapat berupa distribusi fasa adsorpsi atau
distribusi fasa partisi. Kromatografi dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi suatu sampel dan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu sampel
melalui harga Rf dari masing-masing komponen. Rf adalah jarak tepuh suatu zat
pada saat elusi dan dihitung dengan cara berikut :
Rf= Jarak titik awal ke titik noda
Jarak titik awal ke titik akhir pergerakan
eluen
|
Harga Rf merupakan parameter
karakteristik kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis. Harga ini
merupakan ukuran kecepatan migrasi suatu senyawa pada kromatogram dan pada
kondisi konstan merupakan besaran karakteristik dan reprodusibel. Harga Rf
didefinisikan sebagai perbandingan antara jarak senyawa dari titik awal dan
jarak tepi muka pelarut dari titik awal. Rf = Jarak titik tengah noda dari
titik awal. Jarak tepi muka pelarut dari titik awal.
Ada beberapa faktor yang menentukan harga Rf yaitu:
1. Pelarut, disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka
perubahan-perubahan yang sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan
perubahan-perubahan harga Rf.
2. Suhu, perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan
juga kecepatan aliran.
3. Ukuran dari bejana, volume dari bejana mempengaruhi
homogenitas dari atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan penguapan dari
komponen-komponen pelarut dari kertas. Jika bejana besar digunakan, ada
tendensi perambatan lebih lama, seperti perubahan komposisi pelarut sepanjang
kertas, maka koefisien partisi akan berubah juga. Dua faktor yaitu penguapan
dan kompisisi mempengaruhi harga Rf.
4. Kertas, pengaruh utama kertas pada harga Rf timbul dari
perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas
mempengaruhi kecepatan aliran juga mempengaruhi kesetimbangan partisi.
5. Sifat dari campuran, berbagai senyawa mengalami partisi
diantara volume-volume yang sama dari fasa tetap dan bergerak. Mereka hampir
selalu mempengaruhi karakteristik dari kelarutan satu terhadap lainnya hingga
terhadap harga Rf mereka.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Gelas kimia 2 buah
b. Kertas saring/ tissue 1 buah
c. Spatula 1 buah
d. Kaca arloji
e. Penggaris
f.
Pensil
2. Bahan
a. Minuman Fanta grape 2 buah
b. Air mineral 5 ml
c. Spidol hitam
C. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan kertas saring/tissue ukuran
10 cm x 5 cm
2. Kemudian buat garis dengan pensil
setinggi 1 cm dari ujung kertas saring
3. Totolkan Fanta grape kental dan
spidol hitam pada tengah-tengah garis tersebut
4. Kemudian celupkan ujung kertas
saring/tissue yang sudah diberi garis 1 cm yang di beri totolan Fanta kental
dan spidol hitam ke dalam kaca arloji
5. Catat dan lihat hasil perubahannya
Kegiatan 1
1. Finto strawberry
a. Siapkan 1 tissue kemudian berikan
garis 1 cm lalu beri totolan finto ditengah garis
b. Gantungkan tissue kemudian celupkan
kedalam kaca arloji
c. Tunggu beberapa menit sampai air meresap
dan merambat sekitar 4 cm
d. Catat hasil pengamatannya
Kegiatan 2
2. Pakai spidol hitam
a. Siapkan 1 tissue kemudian berikan garis
1 cm
b. Kemudian beri titik spidol ditengah
garisnya
c. Gantungkan tissue kemudian celupkan
kedalam kaca arloji
d. Tunggu beberapa menit sampai air
meresap dan merambat sekitar 4 cm
e. Catat hasil pengamatannya
D. HASIL PENGAMATAN
1. Perhitungan
Rf warna ungu (spidol hitam) = 7/4 = 0,5
Rf warna merah (finti soda) 5/8 = 0,625
Rf warna hijau (spidol
hitam) = 7/14 = 0,5
Rf warna pinkn( finto kental) = 3/8 = 0,37
2. Tabel hasil pengamatan
No.
|
Komponen
Warna
|
Warna
yang timbul
|
1.
|
Finto strawberry cair
|
Berubah menjadi warna merah muda
|
2.
|
Finto kental
|
Berubah dari warna merah tua
menjadi merah muda
|
3.
|
Spidol Hitam
|
Berubah warna hitam menjadi ungu,
kemudian hijau, biru dan hitam lagi
|
E. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum kali ini
mengidentifikasi bahwa
hasil pengamatan kromatografi pada finto strawberry yang
dilakukan pada percobaan pertama yang di totolkan finto strawberry merah
ditengah-tengah garis tersebut akan
membentuk garisan yang berwarna dari
merah pekat akan berubah menjadi merah muda (pudar) sehingga mengalami
perubahan warna serta konsentrasi air.
hasil pengamatan kromatografi pada spidol hitam yang dilakuan pada percobaan kedua yang diberi
titik spidol hitam pada tengah-tengah garis tersebut akan membentuk garisan yang berwarna ungu kemudian
akan berubah menjadi hijau keunguan .
warna ungu = 7 cm
warna hijau = 7 cm
Kromatografi adalah metoda yang digunakan untuk memisahkan
campuran molecular berdasarkan distribusi molekul-molekul dalam campuran
tersebut dalam fasa diam (adsorben) dan fasa gerak (eluen). Distribusi melokul
dapat berupa distribusi fasa adsorpsi atau distribusi fasa partisi.
Kromatografi dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu sampel dan
komponen-komponen yang terdapat dalam suatu sampel melalui harga Rf dari masing-masing
komponen. Rf adalah jarak tepuh suatu zat pada saat elusi dan dihitung dengan
cara berikut :
Harga Rf merupakan parameter karakteristik kromatografi
kertas dan kromatografi lapis tipis. Harga ini merupakan ukuran kecepatan
migrasi suatu senyawa pada kromatogram dan pada kondisi konstan merupakan
besaran karakteristik dan reprodusibel. Harga Rf didefinisikan sebagai
perbandingan antara jarak senyawa dari titik awal dan jarak tepi muka pelarut
dari titik awal. Rf = Jarak titik tengah noda dari titik awal. Jarak tepi muka
pelarut dari titik awal.
Perhitungan
Rf warna ungu (spidol hitam) 7/14 = 0,5 cm
Rf warna hijau (spidol hitam) 7/14 = 0,5 cm
Rf warna merah (finto soda) 5/8 = 0.625 cm
Rf warna pink (finto kental) 3/8 = 0,37 cm
Kromatografi berasal dari bahasa Yunani ‘Kromatos’ yang
berarti warna dan ‘Graphos’ yang berarti menulis. Kromatografi merupakan metode
pemisahan yang sederhana. Kromatografi mencakup berbagai proses yang
berdasarkan pada perbedaan distribusi dari penyusunan cuplikan antara dua fasa,
salah satu diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan
di dalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya
perbedaan dalam absorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau
kerapatan muatan ion dinamakan kromatografi sehingga masing-masing zat dapat
diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode analitik.
Kromatografi adalah suatu metode untuk pemisahan tertentu.
Cara ini telah ditemukan oleh TSWETT pada tahun 1903, ia menggunakannya untuk
pemisahan senyawa-senyawa berwarna dan nama kromatografi diambil dari senyawa
berwarna tersebut. Sekarang kromatografi tidak hanya untuk pemisahan senyawa
berwarna saja tetapi untuk senyawa yang tidak berwarna, termasuk gas.
Pada dasarnya semua cara kromatografi menggunakan dua fasa,
yaitu fasa tetap (stationary) dan fasa bergerak (mobile). Pemisahan tergantung
dari gerakan kedua fasa ini. Jika fasa tetap berupa zat padat dan fasa bergerak
berupa zat cair maka cara tersebut dikenal dengan kromatografi serapan
(absorption chromatography). Jika fasa tetap berupa zat cair dan fasa bergerak
berupa zat cair maka cara tersebut dikenal dengan kromatografi partisi
(partition chromatography).
Macam-macam kromatografi
a. Kromatografi Lapis Tipis
Yaitu kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau
alumunium yang dilapisi dengan lapisan tipis alumina, silika gel, atau bahan
serbuk lainnya. Kromatografi lapis tipis pada umumnya dijadikan metode pilihan
pertama pada pemisahan dengan kromatografi.
b. Kromatografi Penukar Ion
Merupakan bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti
namanya, system ini khusus digunakan untuk spesies ion. Penemuan resin sintetik
dengan sifat penukar ion sebelum perang Dunia II telah dapat mengatasi
pemisahan rumit dari logam tanah jarang dan asam amino.
c. Kromatografi Penyaringan Gel
Merupakan proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari
modifikasi dekstran-molekul polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang.
Bahan ini dapat menyerap air dan membentuk susunan seperti saringan yang dapat
memisahkan molekul-molekul berdasarkan ukurannya. Molekul dengan berat antara
100 sampai beberapa juta dapat dipekatkan dan dipisahkan. Kromatografi permeasi
gel merupakan teknik serupa yang menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan
polimer.
d. Elektroforesis
Merupakan kromatografi yang diberi medan listrik disisinya
dan tegak lurus aliran fasa gerak. Senyawa bermuatan positif akan menuju ke
katode dan anion menuju ke anoda. Sedangkan kecepatan gerak tergantung pada
besarnya muatan.
e. Kromatografi Kertas
Merupakan kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam
adalah lapisan tipis air yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis fasa
cair lainnya dapat digunakan. Teknik ini sangat sederhana.
Prinsip dasar kromatografi kertas adalah partisi
multiplikatif suatu senyawa antara dua cairan yang saling tidak bercampur. Jadi
partisi suatu senyawa terjadi antara kompleks selulosa-air dan fasa mobil yang
melewatinya berupa pelarut organik yang sudah dijenuhkan dengan air atau
campuran pelarut.
Dekantasi adalah pemisahan antara zat padat dan zat cair
dengan ukuran zat padat cukup besar misalnya pasir dengan cara mengendapkan zat
padat sampai diperoleh dta lapisan yaitu air pada bagian atas dan endapan pada
bagian bawah kemudian bagian atasnya yaitu air dituangkan secara perlahan
lahan.
Destilasi adalah proses pemisahan campuran antara zat cair
dengan zat cair dengan proses pengupapan dan diikuti dengan proses pengembunan
proses ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih zat cair.
Adsorpsi adalah proses penyerapan campuran antara zat cair
dengan zat cair dengan di ikuti proses penyerapan berdasarkan konsentrasi zat.
F.
KESIMPULAN
1. Kromatografi berasal dari bahasa
Yunani ‘Kromatos’ yang berarti warna dan ‘Graphos’ yang berarti menulis.
2. Kromatografi adalah metoda yang
digunakan untuk memisahkan campuran molecular berdasarkan distribusi
molekul-molekul dalam campuran tersebut dalam fasa diam (adsorben) dan fasa
gerak (eluen).
3. Dekantasi adalah pemisahan antara zat
padat dan zat cair dengan ukuran zat padat cukup besar misalnya pasir dengan
cara mengendapkan zat padat sampai diperoleh dta lapisan yaitu air pada bagian
atas dan endapan pada bagian bawah kemudian bagian atasnya yaitu air dituangkan
secara perlahan lahan.
4. Destilasi adalah proses pemisahan
campuran antara zat cair dengan zat cair dengan proses pengupapan dan diikuti
dengan proses pengembunan proses ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik
didih zat cair.
5. Macam-macam komatografi
a. Kromatografi Lapis Tipis
b. Kromatografi Penukar Ion
c. Kromatografi Penyaringan Gel
d. Elektroforesis
e. Kromatografi Kertas
DAFTAR PUSTAKA
Kartimi, M.Pd. 2012. Panduan Praktikum Kimia Dasar I. Cirebon : IAIN
Press.
Khopkar, S.M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas
Indonesia Press.
Soebagio, Drs. 2000. Kimia Analitik II. Malang : IMSTEP-JICA.
Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Anonim. 2008. Diakses dari
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/tugas-kuliah-lainnya/kromatografi./20/oktober/14:30
Anonim.2010. diakses dari http://landasanteori.blogspot.com/2010/05/kromatografi-kertaas.html/20/oktober/14:30
bagus sekali info yang sangat menarik
BalasHapusterus update info menarik lain nya
nambah nambah wawasan