LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI LARUTAN
ASAM DAN BASA
Mata kuliah
: Kimia Dasar I
Dosen Pengampu
: Kartimi, M.Pd
Disusun oleh :
Reiza Fitri Yulia
Nim : 14121610722
Kelas/semester : IPA-Biologi B/1
Asisten Praktikum : 1. Dewi Fortuna R
2. Lulindayati
PUSAT LABORATORIUM
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012
IDENTIFIKASI
LARUTAN ASAM DAN BASA
A. Kompetensi
1.
Mahasiswa mampu
mengidentifikasi larutan asam
2.
Mahasiswa mampu
mengidentifikasi larutan basa
3.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi
perubahan warna indikator dalam larutan asam dan basa
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu.
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah
basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang
berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama
diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam
buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa
limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon
digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak
abad pertengahan, salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang digunakan
oleh para peneliti untuk memisahkan emas dan perak.
Adapun tujuan dilakukannya praktikum kali ini tentang
identifikasi asam dan basa yaitu sebagai berikut :
B. Tujuan
1. Mampu
mengamati perubahan warna beberapa indikator dalam asam dan dalam basa.
2. Mampu
menentukan bahan mana yang termasuk asam/basa.
3. Mampu
membedakan antara indikator alami, indikator buatan dan indikator universal.
Berdasarkan tujuan tersebut sebelum dilakukannya
suatu praktikum harus ada dasar teori
yang sesuai dengan tujuan praktikum kali ini, agar apa yang akan diujikan dalam
praktikum sesuai dengan dasar teori. Adapun dasar teori suatu asam dan basa
yaitu sebagai berikut.
C. Dasar
teori
Suatu
bahan akan bersifat asam/basa dapat diketahui jika dapat mengubah warna dari
larutan pewarna seperti kertas lakmus atau pewarna yang diekstrak dari bahan
alam seperti bunga daun, atau umbi yang berwarna seperti kunyit.
Larutan pewarna yang dapat berubah warna pada larutan
asam-basa disebut indikator asam-basa. Indikator yang berbeda memberikan warna
yang berbeda dalam larutan asam/basa contoh indikator buatan adalah
fenoftalein,
metil merah, metil jingga. Contoh indikator alami adalah kunyit, bunga
sepatu,kulit manggis indikator universal yang akan memberikan berbagai
perubahan warna (spektrum warna) yang luas. Setiap satu perubahan warna dari
perubahan warna yang luas ini dapat menunjukkan karakteristik (sifat) dari
derajat keasaman atau kebasaan. Selain itu suatu bahan disebut asam jik dalam
air larutan ini mengandung ion hidrogen (H+), dan basa jika dalam
air mengandung ion hidroksida (OH).
Teori
Asam dan Basa Menurut Arrhenius
Larutan
asam dan basa merupakan contoh dari larutan elektrolit. Pada tahun 1884, Svante
Arrhenius (1859-1897) seorang ilmuwan Swedia yang memenangkan hadiah nobel atas
karyanya di bidang ionisasi, memperkenalkan pemikiran tentang senyawa yang
terpisah atau terurai menjadi bagian ion-ion dalam larutan. Dia menjelaskan
bagaimana kekuatan asam dalam larutan aqua (air) tergantung pada konsentrai
ion-ion hidrogen di dalamnya. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air
melepaskan ion H+, sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH– Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+,
sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH–. Asam Arrhenius dirumuskan sebagai
HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxZ ⎯⎯→
x H+ + Zx–
Jumlah ion H+ yang
dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion
negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa
asam. Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai
sebagai berikut.
M(OH)x ⎯⎯→
Mx+ + x OH–
Jumlah
ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa. Asam umumnya merupakan senyawa kovalen. Misalnya
gas hidrogen klorida yang merupakan senyawa kovalen, tetapi apabila dilarutkan
kedalam air akan terurai menjadi ion-ionnya.
D. Alat
dan Bahan
Alat
1. Pipet
tetes 1 buah
2. Mortal
dan pistil 1buah
3. Gelas
kimia 3 buah
4. Plat
tetes 2
buah
5. Lakmus
merah dan biru
Bahan
1. Asam
cuka
2. Air
sabun
3. Air
jeruk nipis
4. Kunyit
5. Sprite
6. Mawar
merah
7. Kol
ungu
8. Kembang
sepatu
9. Nanas
10. HCl
11. NaOH
12. KOH
13. H2SO4
14. NH4OH
15. HNO3
E.
Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan
pelat tetes dan tentukanlah dan tandailah baris pertama, kedua, ketiga, dan ke
empat, lalu masukan berturut-turut sebagai berikut.
a. Ke
dalam 3 lubang pelat tetes baris pertama masukkanlah berturut-turut lima tetes
asam klorida (HCl) 0.1 M, asam sulfat (H2SO4) 0.1 M dan
asam cuka 0.1 M.
b. Ke
dalam 3 lubang pelat tetes baris 2 masukkanlah berturut-turut lima tetes air
jeruk nipis, sprite, nanas.
c. Ke
dalam 3 lubang pelat tetes baris 3 masukkanlah berturut-turut lima tetes larutan
natrium hidroksida (NaOH) 0,1 M, kalium hidroksida (KOH) 0.1 M, dan ammonium
hidroksida (NH4OH) 0.1 M.
d. Ke
dalam 3 lubang pelat tetes baris 4 masukkanlah berturut-turut lima tetes
larutan sabun, detergen, dan sampo.
e. Pada
masing-masing lubang dicelupkan kertas lakmus merah dan amati kertas lakmus
merah tersebut. Ulangi percobaan tersebut dengan kertas lakmus berwarna biru.
2. Lakukan
langkah 1 di atas lalu pada masing-masing lubang tersebut ditetesi larutan
kembang sepatu.
3. Lakukan
langkah 2 di atas, lalu pada masing-masing lubang tersebut ditetesi larutan kol
ungu.
4. Lakukan
langkah 3 di atas, alu pada masing-masing lubang tersebut ditetesi larutan
mawar merah.
F.
Hasil pengamatan
ASAM
|
WARNA
LAKMUS
|
|
MERAH
|
BIRU
|
|
Asam klorida
|
|
Merah
|
Asam sulfat
|
|
Merah
|
Asam cuka
|
|
Merah
|
ZAT
|
WARNA LAKMUS
|
|
MERAH
|
BIRU
|
|
Jeruk
nipis
|
|
merah
|
Sprite
|
|
merah
|
Nanas
|
|
merah
|
BASA
|
WARNA LAKMUS
|
|
MERAH
|
BIRU
|
|
Natrium
Hidroksida
|
Biru
|
|
Kalium
Hidroksida
|
Biru
|
|
Amonium
Hidroksida
|
biru
|
|
ZAT
|
WARNA LAKMUS
|
|
MERAH
|
BIRU
|
|
Sabun
|
Biru
|
|
Detergen
|
Biru
|
|
Sampo
|
Biru
|
|
ZAT
|
WARNA
|
||
Kembang
sepatu
|
Kol
ungu
|
Mawar
merah
|
|
Asam
klorida
|
Merah
tua
|
Merah
terang
|
Merah
|
Asam
sulfat
|
Merah
tua
|
Merah
muda
|
Merah tua
|
Asam
cuka
|
coklat
|
Ungu
muda
|
Merah
muda
|
ZAT
|
WARNA
|
||
Kembang sepatu
|
Kol
ungu
|
Mawar
merah
|
|
Jeruk
nipis
|
Merah
bata
|
-
|
Coklat
keruh
|
Sprite
|
-
|
Ungu
muda
|
Coklat
tua
|
Nanas
|
Coklat
keruh
|
Hijau
muda
|
-
|
BASA
|
WARNA
|
||
Kembang
Sepatu
|
Kol
Ungu
|
Mawar
Merah
|
|
Natrium
Hidroksida
|
Hijau
lumut
|
Kuning
|
Hijau
lumut
|
Kalium
Hidroksida
|
Hijau
lumut
|
Merah
tua
|
Kuning
kunyit
|
Amonium
Hidroksida
|
Hijau
tua
|
-
|
Coklat
muda
|
ZAT
|
WARNA
|
||
Kembang
Sepatu
|
Kol
Ungu
|
Mawar
Merah
|
|
Sabun
|
Hijau
muda
|
Hijau
pudar
|
Hijau
muda
|
Detergen
|
Hijau
pekat
|
Hijau
tua
|
Hijau
tua
|
Sampo
|
Coklat
kehitaman
|
Ungu
tua
|
Hijau
kecoklatan
|
Masing-masing
hasil pengamatan pada tabel diatas menggunakan indikator alami dan buatan,
indikator alami menggunakan kembang sepatu, kol ungu, dan mawar merah.
Sedangkan indikator buatan dengan menggunakan kertas lakmus merah dan kertas
lakmus biru, hasil pengamatan tersebut sesuai dengan apa yang di ujikan pada
praktikum kali ini di laboratorium.
G. Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan pada praktikum kali ini tentang identifikasi larutan asam/basa
menguraikan pada awal percobaan pertama yaitu percobaan dengan menggunakan
indikator buatan yaitu kertas lakmus warna merah pada masing-masing bahan
larutan yang sudah ditentukan pada praktikum diteteskan ke dalam plat tetes dan
dicelupkan potongan kecil kertas lakmus warna merah, sehingga pada
masing-masing larutan tersebut mengalami peubahan warna pada kertas lakmus,
larutan yang mengalami perubahan warna merah pada kertas lakmus warna biru
yaitu bersifat asam contohnya pada asam klorida, asam sulfat, asam cuka, jeruk
nipis, sprite, dan nanas. Sedangkan larutan yang mengalami perubahan warna biru
pada kertas lakmus warna merah yaitu larutan yang bersifat basa contohnya pada
larutan Natrium klorida, Kalium hidroksida, Amonium hidroksida, sabun, detergen
dan sampo.
Apabila
kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi merah, maka larutan itu
bersifat asam. Bila kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi biru,
berarti larutan tersebut bersifat basa. kedua lakmus (biru dan merah) warnanya
tetap, maka larutan yang diuji tersebut bersifat netral.
Lakmus
adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sangat rumit yang akan kita
sederhanakan menjadi HLit. “H” adalah proton yang dapat diberikan kepada yang
lain. “Lit” adalah molekul asam lemah. Tidak dapat dipungkiri bahwa akan terjadi
kesetimbangan ketika asam ini dilarutkan dalam air. Lakmus yang tidak
terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru.
Sifat
dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
a. Lakmus merah
Lakmus merah
dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru
Lakmus biru dalam larutan asam berwarna
merah dan dalam larutan
basa berwarna biru.
c.
Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
Pada
percobaan kedua yaitu percobaan dengan menggunakan indicator alami yaitu pada
kembang sepatu, kol ungu, dan mawar merah. Pada masing-masing indicator
tersebut mengalami perubahan warna yang berbeda-beda. Dan pada indicator alami
dan buatan memiliki perbedaan warna yang mencolok. Pada indikator alami
memiliki banyak warna yang berbeda-beda dibanding dengan menggunakan indikator
buatan warna terbatas.
Indikator
universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat
menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada
dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.
Indikator
kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini
dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator
dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan
dengan peta warna yang tersedia.
1. MENURUT
ARRHENIUS
Asam
ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+. Basa ialah
senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
2. MENURUT
BRONSTED-LOWRY
Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah
proton akseptor.
Contoh:
HCl dengan Cl - merupakan pasangan asam-basa konjugasi. H3O+ dengan
H2O merupakan pasangan asam-basa konjugasi. H2O dengan
OH- merupakan pasangan asam-basa konyugasi. NH4+ dengan NH3
merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat
bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat
atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).
3. MENURUT
LEWIS
Asam
adalah senyawa penerima (akseptor) pasangan elektron. Basa adalah senyawa
pemberi (donor) pasangan elektron
Contoh :
dari contoh diatas BF3
bertindak sebagai asam lewis sedangkan NH3 bertindak sebagai basa lewis
Asam
kuat adalah asam yang dapat terionisasi sempurna atau mendekati sempurna dalam
larutannya. Sedangkan Asam lemah adalah asam yang dalam larutannya terionisasi
sebagian.
a. Ciri-Ciri
umum larutan asam yaitu :
1) Terasa
masam
2) Bersifat
korosif
3) Dapat
memerahkan kertas lakmus biru
4) Larutan
dalam air dapat mengantarkan arus listrik
5) Menyebabkan
perkaratan logam (korosif)
Basa
adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan
ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya
mengandung gugus OH.
Jika
diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan
menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida.
b. Ciri-ciri
umum larutan basa yaitu :
1) Rasanya
pahit
2) Bersifat
licin
3) Dapat
membirukan kertas lakmus merah
4) Larutan
dalam air dapat mengantarkan listrik
5) Jika
mengenai kulit, maka kulit akan melepuh (kaustik)
Contoh asam kuat
dan basa kuat
Asam kuat
|
Basa kuat
|
Asam klorida: HCl
|
Lithium hidroksida :
LiOH
|
Asam bromida: HBr
|
Natrium hidroksida :
NaOH
|
Asam iodida : HI
|
Kalium hidroksida :
KOH
|
Asam sulfat : H2SO4
|
Rubidium hidroksida :
RbOH
|
Asam nitrat : HNO3
|
Kalsium hidroksida :
Ca(OH)2
|
Asam perklorat : HClO4
|
Strontium hidroksida
: Sr(OH)2
|
Asam klorit (HClO3)
|
Barium hidroksida :
Ba(OH)2
|
H. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dari pengamatan pada praktikum kali ini dan pada pembahasan yang telah
diuraikan dengan jelas pada percobaan tersebut, sehingga dapat ditarik
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Larutan
asam dan basa merupakan contoh dari larutan elektrolit.
2. contoh
indikator buatan adalah fenoftalein, metil merah, metil jingga.
3. Contoh
indikator alami adalah kunyit, bunga sepatu,kulit manggis
4. Apabila
kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi merah, maka larutan itu
bersifat asam. Bila kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi biru,
berarti larutan tersebut bersifat basa. kedua lakmus (biru dan merah) warnanya
tetap, maka larutan yang diuji tersebut bersifat netral.
5. Lakmus
adalah asam lemah.
6. Sifat
dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
a. Lakmus merah dalam
larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru
Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna
biru.
c. Lakmus merah
maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
7. Teori
atom menurut Arrhenius Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat
menghasilkan ion H+. Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat
menghasilkan ion OH-.
8. Teori
atom menurut Bronsted-Lowry Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah
proton akseptor.
9. Teori
asam menurut Lewis Asam adalah senyawa penerima (akseptor) pasangan elektron.
Basa adalah senyawa pemberi (donor) pasangan elektron
10. Ciri-Ciri
umum larutan asam yaitu :
a. Terasa
masam
b. Bersifat
korosif
c. Dapat
memerahkan kertas lakmus biru
d. Larutan
dalam air dapat mengantarkan arus listrik
e. Menyebabkan
perkaratan logam (korosif)
11. Ciri-ciri
umum larutan basa yaitu :
a. Rasanya
pahit
b. Bersifat
licin
c. Dapat
membirukan kertas lakmus merah
d. Larutan
dalam air dapat mengantarkan listrik
e. Jika
mengenai kulit, maka kulit akan melepuh (kaustik)
12. Contoh asam kuat dan basa kuat
Asam kuat
|
Basa kuat
|
Asam klorida: HCl
|
Lithium hidroksida :
LiOH
|
Asam bromida: HBr
|
Natrium hidroksida :
NaOH
|
Asam iodida : HI
|
Kalium hidroksida :
KOH
|
Asam sulfat : H2SO4
|
Rubidium hidroksida :
RbOH
|
Asam nitrat : HNO3
|
Kalsium hidroksida :
Ca(OH)2
|
Asam perklorat : HClO4
|
Strontium hidroksida
: Sr(OH)2
|
Asam klorit (HClO3)
|
Barium hidroksida :
Ba(OH)2
|
13. Hasil perubahan pada kertas lakmus merah pada
asam klorida, asam sulfat, asam cuka, jeruk nipis, sprite dan nanas perubahan
warnanya tetap karena kertas lakmus merah bersifat asam lemah.
14. Hasil perubahan pada kertas lakmus biru pada asam klorida, sam sulfat, asam cuka,
jeruk nipis, sprite dan nanas perubahan warnanya merah karena kertas lakmus biru
bersifat asam basa.
15. Hasil perubahan pada kertas lakmus merah pada natrium
hidroksida, kalium hidroksida, ammonium hidroksida, sabun, detergen dan
shampoo. perubahan warnanya biru karena kertas lakmus merah bersifat asam
lemah.
16. Hasil perubahan pada kertas lakmus biru pada
natrium hidroksida, kalium hidroksida, ammonium hidroksida, sabun, detergen dan
shampoo. perubahan warnanya tetap karena kertas lakmus biru bersifat basa.
17. Hasil dari perubahan pada indicator alami pada
kembang sepatu, kol ungu, dan mawar merah memiliki warna yang berbeda-beda dan
mencolok.
18. Indikator universal merupakan campuran dari
bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan
warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas
dan larutan.
19. Basa
adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan
ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya
mengandung gugus OH.
20. Lakmus
yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru.
21. Asam
Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ yang dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxZ ⎯⎯→
x H+ + Zx–.
22. pH larutan asam kuat yaitu berkisar antara
1-3.
23. pH larutan basa kuat yaitu berkisar antara
8-10.
24. pH larutan netral yaitu pada angka 7.
25. Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap
kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna.
26. Asam umumnya merupakan senyawa kovalen.
27. Asam kuat adalah asam yang dapat terionisasi
sempurna atau mendekati sempurna dalam larutannya.
28. Asam lemah adalah asam yang dalam larutannya
terionisasi sebagian.
Daftar
Pustaka
Budi,
utami dkk. 2009. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakart:Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.
Irvan
permana. 2009. KIMA SMA/MA 2 Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kartimi.
2009. PANDUAN PRAKTIKUM KIMA DASAR I. Cirebon : IAIN Press.
Anonim.
2010 diakses pada pukul 21:00/10/November/2012 oleh : http://chemanee90edu.wordpress.com/2010/09/26/penentuan-ph-larutan-dan-perubahan-ph-pada-titrasi-asam-basa/
Anonim.
2008 diakses pada pukul 21:30/10/November/2012 oleh : http://jenggaluchemistry.wordpress.com/identifikasi-asam-basa-penentuan-ph-larutan/.
Dans-loserkids.2008.
diakses pada pukul 21:30/10/November/2012 oleh : http://dans-loserkids.blogspot.com/2009/06/larutan-asam-basa-dan-identifikasinya_20.html.
Miftahur.
2010 diakses pada pukul 21:00/10/November/2012 oleh : http://miftahur.com/menunjukkan-larutan-asam-basa-dan-netral-dengan-indikator-kertas-lakmus-merah-dan-biru.
Lampiran
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar