Sabtu, 06 September 2014

MENGHILANGKAN NODA PADA PERAK



LAPORAN PRAKTIKUM
MENGHILANGKAN NODA PADA PERAK

Mata kuliah             : Kimia Dasar II
Dosen Pengampu    : Dr. Kartimi, M.Pd
Diajukan untuk memenuhi tugas laporan praktikum Kimia Dasar II

 






Disusun oleh :
Reiza Fitri Yulia
Nim : 14121610722
Kelas/semester : IPA-Biologi B/2
Asisten Praktikum : 1. Dewi Fortuna R
2. Diana Yuliyanti


PUSAT LABORATORIUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2013
MENGHILANGKAN NODA PADA PERAK

I.                   TUJUAN
Menghilangkan noda yang ada pada perak.

II.                DASAR TEORI
Elektrokimia adalah
salah satu dari cabang ilmu kimia yang mengkaji tentang perubahan bentuk energi listrik menjadi energi kimia dan sebaliknya. Proses elektrokimia melibatkan reaksi redoks. Proses transfer elektron akan menghasilkan sejumlah energi listrik. Aplikasi elektrokimia dapat diterapkan dalam dua jenis sel, yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Sebelum membahas kedua jenis sel tersebut, kita terlebih dahulu akan mempelajari metode penyetaraan reaksi redoks.
Persamaan reaksi redoks biasanya sangat kompleks, sehingga metode penyeteraan reaksi kimia biasa tidak dapat diterapkan dengan baik. Dengan demikian, para kimiawan mengembangkan dua metode untuk menyetarakan persamaan redoks. Salah satu metode disebut metode perubahan bilangan oksidasi (PBO), yang berdasarkan pada perubahan bilangan oksidasi yang terjadi selama reaksi. Metode lain, disebut metode setengah reaksi (metode ion-elektron). Metode ini melibatkan dua buah reaksi paruh, yang kemudian digabungkan menjadi reaksi redoks keseluruhan.
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah. Dalam sel elektrolisis energi listrik dapat menghasilkan reaksi kimia. Sel elektrolisis berfungsi sebagai pompa untuk menjalankan perpindahan electron yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutup negative (Katoda). Elektro dialirkan melalui elektroda yang tidak bereaksi (inert). Biasanya digunakan batang karbon emas atau platina. Dalam elektrolisis, pada anode terjadi peristiwa oksidasi (pelepasan electron), sedangkan pada katode terjadi peristiwa reduksi (penangkapan electron).
Electroplating atau penyepuhan adalah melapisi logam dengan logam yang lain. Tujuannya adalah untuk melindungi logam terhadap korosi atau perbaikan penampilan logam yang akan dilapisi diletakkan pada katoda. Logam pelapis diletakkan pada Anoda. Kedua elektroda dicelupkan dalam larutan garam
Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang berbeda, yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi. Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh (setengah reaksi), sebab diperlukan dua setengah reaksi ini untuk membentuk sebuah reaksi dan reaksi keseluruhannya disebut reaksi redoks. Ada tiga definisi yang dapat digunakan untuk oksidasi, yaitu kehilangan elektron, memperoleh oksigen, atau kehilangan hydrogen.
Oksidasi adalah reaksi dimana suatu senyawa kimia kehilangan elektron selama perubahan dari reaktan menjadi produk. Seperti halnya oksidasi, ada tiga definisi yang dapat digunakan untuk menjelaskan reduksi, yaitu memperoleh elektron, kehilangan oksigen, atau memperoleh hidrogen. Reduksi sering dilihat sebagai proses memperoleh elektron. Sebagai contoh, pada proses penyepuhan perak pada perabot rumah tangga, kation perak direduksi menjadi logam perak dengan cara memperoleh elektron. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ag+ + e- ——> Ag
Ketika mendapatkan elektron, para kimiawan mengatakan bahwa kation perak telah tereduksi menjadi logam perak.
Perak adalah logam yang putih, dapat ditempa dan liat. Rapatannya tinggi (10.5g ml-1) dan ia melebur pada 960.5oC. Ia tak larut dalam asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau sam nitrat encer  (2M).
Perak membentuk ion monovalen dalam larutan yang tak berwarna. Senyawa-senyawa perak(II) tidak stabil, tetapi memainkan peranan penting dalam proses-proses oksidasi-reduksi yang dikatalisiskan oleh perak. Perak nitrat mudah larut dalam air; perak asetat, perak nitrit dan perak sulfat kurang larut, sedang semua senyawa-senyawa perak lainnya praktis tidak larut. Tetapi kompleks-kompleks perak, larut. Halida-halida perak peka terhadap cahaya; ciri-ciri khas ini dipakai secara luas dalam bidang fotografi.
Reaksi-reaksi dari ion perak(I):
1.      Asam klorida encer atau klorida-klorida yang larut: endapan putih perak klorida
Ag+  +  Cl-  → AgCl
2.      Hidrogen sulfida atau gas atau larutan air jenuh dalam suasana netral atau asam: endapan perak sulfida
2Ag+ + H2S → Ag2S + 2H+
3.      Larutan amonia : endapan coklat perak oksida
2Ag+ +  2NH3 + H2O→ Ag2O + 2NH4+
4.      Natrium hidroksida endapan coklat perak oksida:
2Ag+ + 2OH-  Ag2O + H2O
5.      Kalium iodida: endapan kuning perak iodida
Ag+ + I- → AgI
6.      Kalium kromat dalam larutan netral: endapan merah perak kromat
2Ag+ + CrO42-   Ag2CrO4














III.             ALAT DAN BAHAN
1.      Alat

Alat
Jumlah
Fungsi
beaker glass





1
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
Thermometer





1
Untuk mengukur suhu pada reaksi
Tabung ukur
1
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
Kaki tiga




1
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
Kassa
 




1
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
Spirtus





1
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
Spatula
 





Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat Bantu mengambil bahan padat atau kristal.


2.      Bahan

Bahan
jumlah
Al Foil
1 lembar persegi ukuran kecil
NaHCO3
0,5 gr
Uang logam 500 dan 100
1 keping
Bros
1
Aquades
50 ml







IV.             LANGKAH KERJA

No.
Sketsa kerja
Keterangan
1




Dilapisi Al Foil di dalam dasar gelas kimia sampai tertutup.
2





Logam mata uang 500 dan 100 rupiah, serta bros dimasukkan ke dalam gelas kimia.
3




Gelas kimia yang lain diisi aquades ¾ tinggi gelas atau 50 ml
4




Kemudian dipanaskan suhunya antara 70oC ‒ 80o C, lalu ditambahkan 0,5 gram NaHCO3 dan diaduk.
5
Setelah itu aquades + NaHCO3 dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi perak sampai terendam. Dan diamati perubahannya.

V.                Hasil Pengamatan

Awal
Setelah reaksi
Warna perak (uang koin) berwarna kuning busam dan adanya kotoran yang menempel pada uang tersebut.  Dan warna air yang ditambahkan NaHCO3 berwarna bening. Terdapat gelembung
Perubahanya yaitu kotoran terangkat sedikit demi sedikit warna perak sedikit mengkilat atau berkilau dari sebelumnya, dan campuran air dengan  NaHCO3 warnanya berubah menjadi keruh.

Keterangan : Ketika aquades mendidih yang kemudian dicampur dengan soda kue warna awalnya bening. Logam awalnya ada kotoran karena berdekatan dengan sulfur yang ada diudara dan ketika soda kue dicampurkan dengan air mendidih ditambah aluminium foil akan menghasilkan ion higrogen berikatan dengan sulfur. Sehingga warna campuran menjadi keruh dan perak lebih berkilau.  

















VI.             PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan di Laboratorium, yaitu membahas tentang menghilangkan noda pada perak. Perak adalah suatu unsur kimia  dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambang  berasal dari bahasa latin  Argentum. Sebuah logam transisi  lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral  dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam mulia  seperti emas. Natrium bikarbonat atau hidrogen karbonat atau asam karbonat dengan rumus kimia NaHCO3, adalah bahan kimia berbentuk kristal putih yang larut dalam air, natrium bikarbonat dapat diproduksi melalui reaksi antara natrium karbonat, air dan gas karbon dioksida:

Na2CO3 + H2O + CO2 --> 2NaHCO3

Awal percobaan yaitu mula-mula melapisi dasar gelas kimia dengan Al foil, kemudian memasukkan perak kedalam gelas kimia tersebut. Gelas kimia yang lain diisi air sebanyak 50 ml kemudian dipanaskan dengan spirtus dan suhu diukur dengan menggunakan thermometer. Dengan ditambahkan NaHCO3 sebanyak 0,5 gram dan diaduk secara perlahan. Kemudian larutan tersebut dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi perak hingga terendam. hasil yang didapatkan yaitu awal percobaan Warna perak (uang koin) berwarna kuning busam dan adanya kotoran yang menempel pada uang tersebut.  Dan warna air yang ditambahkan NaHCO3 berwarna bening terdapat gelembung-gelembung kecil. Dan setelah reaksi Perubahannya yaitu kotoran terangkat sedikit demi sedikit warna perak sedikit mengkilat atau berkilau dari sebelumnya, dan campuran air dengan  NaHCO3 warnanya berubah menjadi keruh.
Ketika aquades mendidih yang kemudian dicampur dengan soda kue warna awalnya bening. Logam awalnya ada kotoran karena berdekatan dengan sulfur yang ada diudara dan ketika soda kue dicampurkan dengan air mendidih ditambah aluminium foil akan menghasilkan ion higrogen berikatan dengan sulfur. Sehingga warna campuran menjadi keruh dan perak lebih berkilau.
VII.          KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dijelaskan tersebut tentang menghilangkan noda pada perak, sehingga dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.      Hasil pengamatan awal reaksi percobaan yaitu, warna perak (uang koin) berwarna kuning busam dan adanya kotoran yang menempel pada uang tersebut.  Dan warna air yang ditambahkan NaHCO3 berwarna bening terdapat gelembung-gelembung kecil.
2.      Hasil pengamatan akhir reaksi percobaan tersebut yaitu, warna perak (uang koin) berwarna kuning busam dan adanya kotoran yang menempel pada uang tersebut.  Dan warna air yang ditambahkan NaHCO3 berwarna bening.
3.      Perak adalah logam yang putih, dapat ditempa dan liat. Rapatannya tinggi (10.5g ml-1) dan ia melebur pada 960.5oC. Ia tak larut dalam asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau sam nitrat encer  (2M).












DAFTAR PUSTAKA
Haryadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia: Jakarta.
Shvehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Makro dan Semimikro I. PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta.
Hidayat, rava. 2012. “laporan kimia analisis kualitatif kation. Diakses oleh: http://hidayatrava.blogspot.com/2012/08/laporan-kimia-analisis-kualitatif-kation.html pada pukul 23.00/mei/21/2013.
Wiki, pedia. 2013. “logam transisi” diakses oleh http://id.wikipedia.org/wiki/Logam_transisi pada pukul 23.00/mei/21/2013.
Anonym. 2011. “manfaat natrium bikarbonat”. Diakses oleh http://landasanteori.blogspot.com/2011/10/manfaat-natrium-bikarbonat-nahco3.html pada pukul 23.00/mei/21/2013.


















LAMPIRAN
Gb. Alat praktikum
Gb. Melapisi dasar gelas kimia dengan Al foil
Gb. Mengaduk larutan yang ditambahkan NaHCO3 yang berisi perak
Gb. Memanaskan air 50 ml
Gb. Bahan praktikum
 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar