LAPORAN
PRAKTIKUM
MENGHILANGKAN
NODA PADA PERAK
Mata
kuliah : Kimia Dasar II
Dosen
Pengampu : Dr. Kartimi, M.Pd
Diajukan untuk memenuhi
tugas laporan praktikum Kimia Dasar II
Disusun
oleh :
Reiza Fitri Yulia
Nim
: 14121610722
Kelas/semester
: IPA-Biologi B/2
Asisten
Praktikum : 1. Dewi Fortuna R
2.
Diana Yuliyanti
PUSAT
LABORATORIUM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2013
MENGHILANGKAN NODA PADA PERAK
I.
TUJUAN
Menghilangkan
noda yang ada pada perak.
II.
DASAR TEORI
Elektrokimia
adalah
salah satu dari cabang ilmu kimia yang mengkaji tentang perubahan bentuk
energi listrik menjadi energi kimia dan sebaliknya. Proses elektrokimia
melibatkan reaksi redoks. Proses transfer elektron akan menghasilkan sejumlah
energi listrik. Aplikasi elektrokimia dapat diterapkan dalam dua jenis sel,
yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Sebelum membahas kedua jenis sel
tersebut, kita terlebih dahulu akan mempelajari metode penyetaraan reaksi
redoks.
Persamaan
reaksi redoks biasanya sangat kompleks, sehingga metode penyeteraan reaksi
kimia biasa tidak dapat diterapkan dengan baik. Dengan demikian, para kimiawan
mengembangkan dua metode untuk menyetarakan persamaan redoks. Salah satu metode
disebut metode perubahan bilangan oksidasi (PBO), yang berdasarkan pada
perubahan bilangan oksidasi yang terjadi selama reaksi. Metode lain, disebut
metode setengah reaksi (metode ion-elektron). Metode ini melibatkan dua buah
reaksi paruh, yang kemudian digabungkan menjadi reaksi redoks keseluruhan.
Elektrolisis
adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah. Dalam sel
elektrolisis energi listrik dapat menghasilkan reaksi kimia. Sel elektrolisis
berfungsi sebagai pompa untuk menjalankan perpindahan electron yang mengalir
dari kutub positif (anoda) ke kutup negative (Katoda). Elektro dialirkan
melalui elektroda yang tidak bereaksi (inert). Biasanya digunakan batang karbon
emas atau platina. Dalam elektrolisis, pada anode terjadi peristiwa oksidasi
(pelepasan electron), sedangkan pada katode terjadi peristiwa reduksi
(penangkapan electron).
Electroplating
atau penyepuhan adalah melapisi logam dengan logam yang lain. Tujuannya adalah
untuk melindungi logam terhadap korosi atau perbaikan penampilan logam yang
akan dilapisi diletakkan pada katoda. Logam pelapis diletakkan pada Anoda.
Kedua elektroda dicelupkan dalam larutan garam
Reaksi
Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron secara
berurutan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya, yang sesungguhnya
terdiri atas dua reaksi yang berbeda, yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan
reduksi (memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron
yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada
reaksi reduksi. Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi
paruh (setengah reaksi), sebab diperlukan dua setengah reaksi ini untuk
membentuk sebuah reaksi dan reaksi keseluruhannya disebut reaksi redoks. Ada
tiga definisi yang dapat digunakan untuk oksidasi, yaitu kehilangan elektron,
memperoleh oksigen, atau kehilangan hydrogen.
Oksidasi
adalah reaksi dimana suatu senyawa kimia kehilangan elektron selama perubahan
dari reaktan menjadi produk. Seperti halnya oksidasi, ada tiga definisi yang
dapat digunakan untuk menjelaskan reduksi, yaitu memperoleh elektron,
kehilangan oksigen, atau memperoleh hidrogen. Reduksi sering dilihat sebagai
proses memperoleh elektron. Sebagai contoh, pada proses penyepuhan perak pada
perabot rumah tangga, kation perak direduksi menjadi logam perak dengan cara
memperoleh elektron. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ag+ + e- ——> Ag
Ketika
mendapatkan elektron, para kimiawan mengatakan bahwa kation perak telah
tereduksi menjadi logam perak.
Perak
adalah logam yang putih, dapat ditempa dan liat. Rapatannya tinggi (10.5g ml-1)
dan ia melebur pada 960.5oC. Ia tak larut dalam asam klorida, asam
sulfat encer (1M) atau sam nitrat encer
(2M).
Perak
membentuk ion monovalen dalam larutan yang tak berwarna. Senyawa-senyawa
perak(II) tidak stabil, tetapi memainkan peranan penting dalam proses-proses
oksidasi-reduksi yang dikatalisiskan oleh perak. Perak nitrat mudah larut dalam
air; perak asetat, perak nitrit dan perak sulfat kurang larut, sedang semua
senyawa-senyawa perak lainnya praktis tidak larut. Tetapi kompleks-kompleks
perak, larut. Halida-halida perak peka terhadap cahaya; ciri-ciri khas ini
dipakai secara luas dalam bidang fotografi.
Reaksi-reaksi dari ion perak(I):
1. Asam klorida encer atau
klorida-klorida yang larut: endapan putih perak klorida
Ag+ + Cl- → AgCl
2. Hidrogen sulfida atau gas atau
larutan air jenuh dalam suasana netral atau asam: endapan perak sulfida
2Ag+ + H2S →
Ag2S + 2H+
3. Larutan amonia : endapan coklat
perak oksida
2Ag+ + 2NH3 + H2O→ Ag2O
+ 2NH4+
4. Natrium hidroksida endapan coklat
perak oksida:
2Ag+ + 2OH- → Ag2O + H2O
5. Kalium iodida: endapan kuning perak
iodida
Ag+ + I- → AgI
6. Kalium kromat dalam larutan netral:
endapan merah perak kromat
2Ag+ + CrO42-
→ Ag2CrO4
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat
|
Jumlah
|
Fungsi
|
beaker
glass
|
1
|
Tempat untuk menyimpan dan
membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
|
Thermometer
|
1
|
Untuk mengukur suhu pada reaksi
|
Tabung
ukur
|
1
|
Untuk mengukur volume larutan.
Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan
untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume.
|
Kaki
tiga
|
1
|
Kaki tiga sebagai penyangga
pembakar spirtus.
|
Kassa
|
1
|
Sebagai alas atau untuk menahan
labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau
pemanas bunsen
|
Spirtus
|
1
|
Untuk membakar zat atau
memmanaskan larutan.
|
Spatula
|
|
Terbuat dari bahan logam dan
digunakan untuk alat Bantu mengambil bahan padat atau kristal.
|
2. Bahan
Bahan
|
jumlah
|
Al
Foil
|
1
lembar persegi ukuran kecil
|
NaHCO3
|
0,5
gr
|
Uang
logam 500 dan 100
|
1
keping
|
Bros
|
1
|
Aquades
|
50
ml
|
IV.
LANGKAH KERJA
No.
|
Sketsa
kerja
|
Keterangan
|
1
|
|
Dilapisi
Al Foil di dalam dasar gelas kimia sampai tertutup.
|
2
|
|
Logam
mata uang 500 dan 100 rupiah, serta bros dimasukkan ke dalam gelas kimia.
|
3
|
|
Gelas
kimia yang lain diisi aquades ¾ tinggi gelas atau 50 ml
|
4
|
|
Kemudian
dipanaskan suhunya antara 70oC ‒ 80o C, lalu
ditambahkan 0,5 gram NaHCO3 dan diaduk.
|
5
|
|
Setelah
itu aquades + NaHCO3 dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi
perak sampai terendam. Dan diamati perubahannya.
|
V.
Hasil Pengamatan
Awal
|
Setelah
reaksi
|
Warna
perak (uang koin) berwarna kuning busam dan adanya kotoran yang menempel pada
uang tersebut. Dan warna air yang
ditambahkan NaHCO3 berwarna bening. Terdapat gelembung
|
Perubahanya
yaitu kotoran terangkat sedikit demi sedikit warna perak sedikit mengkilat
atau berkilau dari sebelumnya, dan campuran air dengan NaHCO3 warnanya berubah menjadi
keruh.
|
Keterangan
: Ketika aquades mendidih yang kemudian dicampur dengan soda kue warna awalnya
bening. Logam awalnya ada kotoran karena berdekatan dengan sulfur yang ada
diudara dan ketika soda kue dicampurkan dengan air mendidih ditambah aluminium
foil akan menghasilkan ion higrogen berikatan dengan sulfur. Sehingga warna
campuran menjadi keruh dan perak lebih berkilau.
VI.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
percobaan yang telah kita lakukan di Laboratorium, yaitu membahas tentang
menghilangkan noda pada perak. Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag
dan nomor atom 47. Lambang berasal dari bahasa
latin Argentum. Sebuah logam
transisi lunak, putih, mengkilap, perak
memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan
terdapat di mineral dan dalam bentuk
bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi.
Perak termasuk logam mulia seperti emas.
Natrium bikarbonat atau hidrogen karbonat atau asam
karbonat dengan rumus kimia NaHCO3, adalah bahan kimia berbentuk kristal putih
yang larut dalam air, natrium bikarbonat dapat diproduksi melalui reaksi antara
natrium karbonat, air dan gas karbon dioksida:
Na2CO3 + H2O +
CO2 --> 2NaHCO3
Awal
percobaan yaitu mula-mula melapisi dasar gelas kimia dengan Al foil, kemudian
memasukkan perak kedalam gelas kimia tersebut. Gelas kimia yang lain diisi air
sebanyak 50 ml kemudian dipanaskan dengan spirtus dan suhu diukur dengan
menggunakan thermometer. Dengan ditambahkan NaHCO3 sebanyak 0,5 gram
dan diaduk secara perlahan. Kemudian larutan tersebut dituangkan ke dalam gelas
kimia yang berisi perak hingga terendam. hasil yang didapatkan yaitu awal
percobaan Warna perak (uang koin) berwarna kuning busam dan adanya kotoran yang
menempel pada uang tersebut. Dan warna
air yang ditambahkan NaHCO3 berwarna bening terdapat
gelembung-gelembung kecil. Dan setelah reaksi Perubahannya yaitu kotoran
terangkat sedikit demi sedikit warna perak sedikit mengkilat atau berkilau dari
sebelumnya, dan campuran air dengan
NaHCO3 warnanya berubah menjadi keruh.
Ketika
aquades mendidih yang kemudian dicampur dengan soda kue warna awalnya bening. Logam
awalnya ada kotoran karena berdekatan dengan sulfur yang ada diudara dan ketika
soda kue dicampurkan dengan air mendidih ditambah aluminium foil akan
menghasilkan ion higrogen berikatan dengan sulfur. Sehingga warna campuran
menjadi keruh dan perak lebih berkilau.
VII.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang
telah dijelaskan tersebut tentang menghilangkan noda pada perak, sehingga dapat
ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Hasil
pengamatan awal reaksi percobaan yaitu, warna perak (uang koin) berwarna kuning
busam dan adanya kotoran yang menempel pada uang tersebut. Dan warna air yang ditambahkan NaHCO3
berwarna bening terdapat gelembung-gelembung kecil.
2. Hasil
pengamatan akhir reaksi percobaan tersebut yaitu, warna perak (uang koin)
berwarna kuning busam dan adanya kotoran yang menempel pada uang tersebut. Dan warna air yang ditambahkan NaHCO3
berwarna bening.
3. Perak adalah logam yang putih, dapat
ditempa dan liat. Rapatannya tinggi (10.5g ml-1) dan ia melebur pada
960.5oC. Ia tak larut dalam asam klorida, asam sulfat encer (1M)
atau sam nitrat encer (2M).
DAFTAR
PUSTAKA
Haryadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT.
Gramedia: Jakarta.
Shvehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Makro dan Semimikro I.
PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta.
Hidayat,
rava. 2012. “laporan kimia analisis kualitatif kation. Diakses oleh: http://hidayatrava.blogspot.com/2012/08/laporan-kimia-analisis-kualitatif-kation.html
pada pukul 23.00/mei/21/2013.
Wiki,
pedia. 2013. “logam transisi” diakses oleh http://id.wikipedia.org/wiki/Logam_transisi
pada pukul 23.00/mei/21/2013.
Anonym.
2011. “manfaat natrium bikarbonat”. Diakses oleh http://landasanteori.blogspot.com/2011/10/manfaat-natrium-bikarbonat-nahco3.html
pada pukul 23.00/mei/21/2013.
LAMPIRAN
Gb. Alat praktikum
|
Gb. Melapisi dasar gelas kimia dengan
Al foil
|
Gb. Mengaduk larutan yang ditambahkan NaHCO3
yang berisi perak
|
Gb. Memanaskan air 50 ml
|
Gb. Bahan praktikum
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar