Minggu, 23 November 2014

laporan field trip zoologi vertebrata Aves



                                   Burung Kepodang (Oriolus chinensis)
Black Naped Oride
Description: Burung-Kepodang-Oriolus-chinensis01Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Animalia;
Filum: Chordata;
Sub filum: vertebrata
 Kelas: Aves;
Ordo: Passeriformes;
Famili: Oriolidae;
Genus: Oriolus;
Spesies: Oriolus chinensis
Deskripsi
Burung Kepodang yaitu burung kicauan (Passeriformes) yang memiliki bulu yang indah serta juga populer sbg burung pesolek yang senantiasa terlihat cantik, rapi, serta bersih termasuk juga dalam hal membuat sarang. Kepodang adalah satu diantara jenis burung yang susah dibedakan antara burung jantan serta betinanya menurut bentuk fisiknya.
Burung Kepodang (Oriolus chinensis) berukuran relatif sedang, panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm. Bulunya indah berwarna kuning keemasan sedang bagian kepala,sayap dan ekor ada sebagian bulu yang berwarna hitam.  Ciri khas burung Kepodang adalah terdapatnya garis hitam melewati mata dan tengkuk.
Iris mata burung Kepodang berwarna merah sedangkan paruhnya berwarna merah jambu dan kedua kakinya berwarna hitam. Burung Kepodang yang ditetapkan sebagai maskot (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah ini mempunyai siulan seperti bunyi alunan seruling dengan bunyi “liiuw, klii-lii-tii-liiuw” atau “u-dli-u”. Selain mempunyai ocehan yang sangat keras dan nyaring, Kepodang juga pandai menirukan suara burung Ciblek, Prenjak, Penthet bahkan suara burung Raja Udang.
Pakan
Buah-buahan, serangga, biji-bijian.

Habitat, Persebaran, dan Konservasi
Habitat asli Burung Kepodang (Oriolus chinensis) adalah di daerah dataran tinggi. Namun burung ini dapat juga ditemui di hutan terbuka, hutan mangrove dan hutan pantai hingga ketinggian 1.600 m dpl.
Kepodang tersebar luas di mulai dari India, Bangladesh, Rusia, China, Korea, Taiwan, Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, Filipina, Malaysia, hingga Indonesia. Di Indonesia, burung berbulu indah ini dapat dijumpai di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.
Burung Kepodang (Oriolus chinensis), meskipun di beberapa tempat di Indonesia julai jarang ditemukan tetapi secara umum masih dikategorikan sebagai ‘Least Concern’ atau ‘Beresiko Rendah’ oleh IUCN Redlist. Artinya burung pesolek maskot provinsi Jawa Tengah ini masih dianggap belum terancam kepunahan.

Burung Perkutut (Geopelia Striata)
Turtledove, Peacefuldove, Barred grounddove.
Description: Burung PerkututKlasifikasi ilmiah
Kingdom         : Animal
Filum               : Chordata
Subfilum         : Vertebrata
Klas                 : Aves
Subkelas          : Nearnithes
Ordo                 : Colombiformes
Famili               : Columbidae
Subfamili          : Columbidae
Genus               : Geopelia
Spesies             : Geopelia Striata
Deskripsi
Burung perkutut bertubuh kecil, panjangnya berkisar antara 20-25 cm. Kepalanya membulat kecil, berwarna abu-abu. Paruhnya panjang meruncing dengan berwarna biru keabu-abuan. Mata burung perkutut bulat dengan iris berwarna abu-abu kebiru-biruan. Lehernya agak panjang dan ditumbuhi bulu-bulu halus. Bulu disekitar dada dan leher membentuk pola garis melintang berwarna hitam dan putih. Bulu yang menutupi badan perkutut berwarna kecokelatan. Pada bulu sayap terdapat garis melintang berwarna cokelat tua. Bulu ekornya yang juga berwarna cokelat agak panjang. Jari-jari perkutut berjumlah 8 dengan kuku-kuku yang runcing. Jadi jumlah jari sebelah kaki adalah 4. Tiga dari empat jarinya ada di depan dan sebuah jari di belakang. Jari-jari perkutut berguna untuk bertengger.
Pakan
Biji-bijian.
Habitat dan Penyebaran
Perkutut (Geopelia Striata) biasanya hidup dihutan-hutan dataran rendah. Sebagai burung yang masuk dalam suku Columbidae, perkutut memiliki banyak kerabat dekat, seperti pergam serta punai yang menyebar luas di semua dunia. Tetapi spesial tipe perkutut penyebarannya hanya terbatas dari Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan hingga Australia.

Bubut besar (Centropus sinensis)

Greater caucal

Description: Greater Coucal.jpgKlasifikasi ilmiah

Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Sub filum        : Vertebrata
Kelas               : Aves
Ordo                : Cuculiformes
Famili              : Cuculidae
Genus              : Centropus
Species            : Centropus sinensis
Deskripsi
Bubut besar (bahasa Latin = Centropus sinensis) adalah spesies burung dari keluarga Cuculidae, dari genus [Centropus]. Burung ini merupakan jenis burung pemakan ulat, belalang, kumbang, hemiptera, katak, kadal yang memiliki habitat di tepi hutan, belukar sekunder, semak tepi sungai, hutan mangrove. tersebar sampai ketinggian 1.200 m dpl.
Bubut besar memiliki tubuh berukuran besar (46 cm). Bulu seluruhnya hitam biru-ungu mengkilap. Sayap, mantel, dan bulu penutup sayap coklat berangan. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam. Sering hinggap di atas tanah atau pada semak-semak dan pohon. Lebih menyukai vegetasi yang rapat. Sarang berbentuk bola, pada rerumputan atau semak lebat. Telur berwarna putih dengan tanda kuning, jumlah 3-4 butir. Berbiak bulan Maret, April, Mei.
Pakan
Buah-buahan, daging.
Habitat dan Penyebaran
Hutan tropis, semak-semak dan pohon. Penyebaran India, Cina, Asia tenggara, Filipina. Sumatera, Kalimantan, Nias, Mentawai, Jawa, Bali.

Beo nias (Gracula religiosa robusta)

Description: http://alamendah.files.wordpress.com/2010/05/beo-nias.jpg?w=400&h=400Klasifikasi ilmiah
Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Famili              : Sturnidae
Genus              : Gracula
Species            : G. religiosa
Sub Species     : Gracula religiosa robusta
Deskripsi
Beo nias merupakan salah satu subspesies (anak jenis) burung beo yang hanya terdapat (endemik) di pulau Nias, Sumatera Utara. Beo nias yang mempunyai ukuran paling besar dibandingkan subspesies beo lainnya paling populer dan banyak diminati oleh para penggemar burung beo lantaran kepandaiannya dalam menirukan berbagai macam suara termasuk ucapan manusia.
Beo nias (Gracula religiosa robusta) termasuk burung berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 40 cm. Ukuran beo nias lebih besar dari pada jenis beo lainnya. Bagian kepala burung beo nias berbulu pendek. Sepanjang cuping telinga beo nias menyatu di belakang kepala yang bentuknya menggelambir ke arah leher. Gelambir cuping telinga ini berwarna kuning mencolok.
Di bagian kepala beo nias juga terdapat sepasang pial yang berwarna kuning dan terdapat di sisi kepala. Iris mata burung endemik ini berwarna coklat gelap. Paruhnya runcing berwarna kuning agak oranye. Hampir seluruh badan beo nias tertutup bulu yang berwarna hitam pekat, kecuali pada bagian sayap yang berbulu putih. Kaki burung endemik nias ini berwarna kuning dengan jari-jari berjumlah empat. Tiga jari di antaranya menghadap ke depan, sedangkan sisanya menghadap ke belakang.
Beo nias (Gracula religiosa robusta) hidup secara berpasangan atau berkelompok. Burung pengicau endemik pulau Nias ini biasa bersarang dengan membuat lubang pada batang pohon yang tinggi dan tegak. Burung beo nias adalah pemakan buah-buahan dan sesekali memakan serangga.
Ciri yang membedakan burung beo nias dengan jenis beo lainnya adalah ukuran tubuhnya yang lebih besar serta sepasang gelambir cuping telinga berwarna kuning pada Beo Nias yang menyatu sedangkan beo biasa terpisah.
Pakan
Buah-buahan, serangga.
Habitat dan Persebaran

Burung beo nias (Gracula religiosa robusta) merupakan satwa endemik Sumatera Utara yang hanya bisa dijumpai di Pulau Nias dan sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau Tuangku, Pulau Simo dan Pulau Bangkaru. Burung beo nias menyukai hutan yang dekat perkampungan atau tempat terbuka pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl. sebagai habitatnya.







Srigunting Jambul (Dicrurus paradiseus)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum         : Vertebreta
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Faimili             : Dicruridae
Genus              : Dicrurus
Species            : Dicrurus paradiseus

Deskripsi
Tubuh berukuran agak besar (32 cm). Tubuh warna hitam mengkilap. Bulu berbintik mengkilap terang. Ekor panjang terbelah tumpul, ujung bulu terluar tertekuk membentuk huruf U. Beberapa ras memiliki jambul dengan bulu seperti rambut yang panjang di mahkotanya. Ras timur memiliki mata putih. Kadang bergabung dengan jenis lain. Kadang bergabung dalam kelompok yang ribut menyanyi. Menyambar serangga di udara dari tenggeran. Mengikuti pergerakan tupai atau monyet untuk mencari serangga. Kadang di pohon mati dengan gaya Pelatuk.  Sarang berbentuk cawan dijalin pada dahan menggarpu dekat tanah. Telur berwarna kemerahjambuan berbintik merah, jumlah 3-4 butir.
Pakan
kumbang, rayap, lebah, serangga besar.
Habitat dan Penyebaran
Habitat hutan terbuka, hutan dataran rendah, kaki gunung. Tersebar sampai ketinggian 1.500 m dpl. Penyebaran India, Cina, Asia tenggara (kecuali Semenanjung Malyasia). Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku.





Merak Biru (Pavo cristatus)
Blue fowl
Description: Burung Merakklasifikasi ilmiah
kingdom          : Animalia
filum                : Chordata
subfilum          : Vertebrata
kelas                : Aves
ordo                 : Galliformes
famili               : Phasianidae
genus               : Pavo
species             : Pavo cristatus
Deskripsi
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.
Pakan
aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti cacing , laba-laba dan kadal kecil.
Habitat dan Penyebaran
aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti cacing, laba-laba dan kadal kecil.





Ayam Hutan Hijau (Gallus gallus)
Green Jungle Fowl
Description: Ayam Hutan Hijau (Gallus gallus) jantanKlasifikasi ilmiah
Kerajaan           : Animalia
Filum    : Chordata
Kelas    : Aves
Ordo     : Galliformes
Famili   : Phasianidae
Genus   : Gallus
Spesies       : Gallus varius
Deskripsi
Ayam Hutan Hijau atau Green Junglefowl (Gallus varius) adalah satu dari dua spesies ayam hutan asli Indonesia selain Ayam Hutan Merah (Gallus gallus). Bahkan Ayam Hutan Hijau merupakan hewan endemik Indonesia yang tersebar hanya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara saja.
Ayam Hutan Hijau (Gallus varius) merupakan anggota kelas burung (Aves) yang berukuran besar. Panjang tubuhnya dari kepala ke ekor mencapai 60 cm (jantan) dan 42 cm (betina).
Jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, melainkan membulat tepinya berwarna merah dengan warna kebiruan di tengahnya. Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel berwarna hijau berkilau dengan tepian kehitaman, nampak seperti sisik ikan. Bulu-bulu pinggul panjang meruncing berwarna kuning keemasan dengan bagian tengah berwarna hitam. Bulu pada sisi bawah tubuh mempunyai warna hitam, dan ekor hitam berkilau kehijauan.
Ayam Hutan Hijau betina mempunyai ukuran yang lebih kecil dibanding ayam jantan dengan didominasi bulu yang berwarna kuning kecoklatan dengan garis-garis dan bintik hitam.
Ayam Hutan Hijau tidur di dahan-dahan pohon dengan ketinggian 1-4 meter. Saat berbiak Ayam Hutan Hijau membuat sarang di atas tanah berlapis rumput diantara semak atau rumput tinggi. Dalam sekali berbiak Ayam ini menghasilkan 5-10 butir telur berwarna keputih-putihan.
Yang khas dari Ayam Hutan Hijau adalah kemampuan terbangnya. Berbeda dengan Ayam Hutan Merah, Ayam Hutan Hijau mampu terbang vertikal setinggi 7 meter dan terbang horisontal (lurus) hingga radius beberapa ratus meter.
Ayam Hutan Hijau jantan pun memiliki suara kokok yang khas. Suara kokoknya nyaring dan sengau Mula-mula bersuara cek-kreh. berturut-turut beberapa kali seperti suara bersin, diikuti dengan bunyi cek-ki kreh, 10 – 15 kali, dengan jeda waktu beberapa detik, semakin lama semakin panjang jedanya. Sedangkan ayam betina berkotek mirip ayam kampung dengan suara lebih kecil dan nyaring.
Pakan
Biji-bijian, serangga, pucuk rumput dan dedaunan, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing, kodok dan kadal kecil.
Habitat, Persebaran, dan Konservasi.

Ayam Hutan Hijau (Green Junglefowl) menyukai daerah terbuka dan berpadang rumput, tepi hutan dan daerah dengan bukit-bukit rendah dekat pantai hingga ketinggian 3.000 meter dpl. Ayam Hutan Hijau atau Green Junglefowl (Gallus varius) adalah satu dari dua spesies ayam hutan asli Indonesia selain Ayam Hutan Merah (Gallus gallus). Bahkan Ayam Hutan Hijau merupakan hewan endemik Indonesia yang tersebar hanya di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara saja.

Kuau Besar atau Kuau Raja (Argusianus argus)
Great argus
Description: Burung kuau raja atau kuau besarKlasifikasi ilmiah
Kerajaan           : Animalia
Filum    : Chordata
Kelas    : Aves
Ordo     : Galliformes
Famili   : Phasianidae
Genus   : Argusianus
Spesies : Argusianus argus

Deskripsi
Burung ini mempunyai ukuran besar di dalam kelompoknya, induk jantan mempunyai panjang sampai 200 cm, karena bulu ekornya panjang. Induk betina panjang tubuhnya 60 cm. Berat tubuh kuau besar 10-11,5 kg. Bentuk tubuh burung ini mirip burung merak. Kaki burung ini kurang panjang jika dibandingkan merak. Kaki berwarna merah, kuku-kuku berwarna kuning kecoklatan. Kulit kepala dan leher berwarna biru, di atas kepala terdapat bulu berwarna coklat kehitaman. Paruh berwarna kuning, mata berbentuk bulat, berwarna merah kecoklatan. Hampir seluruh tubuhnya tertutup bulu berwarna coklat karat, terdapat bintik-bintik berwarna kuning dan berpola. Bulu sayap dihiasi pola manik-manik berwarna kuning yang tersusun menggaris dari pangkal ke ujung bulu. Untuk induk betina warna bulu berwarna lebih gelap dari yang jantan.
Pakan
Di habitat alami kuau besar mendapatkan pakan dengan cara mengkais-kais tanah. Jenis pakannya berupa biji-bijian, cacing, serangga, dan sayuran.
Persebaran, Habitat, dan Konservasi
Burung kuau raja atau kuau besar (Argusianus argus) hidup tersebar di Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Thailand, Myanmar, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Habitat yang disukainya adalah hutan primer di dataran rendah hingga ketinggian 1.500 meter dpl. Perkebunan, semak belukar, padang rumput, dan ladang.

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)


Description: Klasifikasi Burung Jalak BaliKlasifikasi ilmiah
Kerajaan    : Animalia
Filum         : Chordata
subfilum    : Vertebrata
Kelas         : Aves
Ordo         : Fasseriformes
Famili        : Sturnidae
Genus        : Leucospar
Species      Leucopsar rothschildi 

Deskripsi
Sebagian besar bulu Jalak Bali berwarna putih bersih, kecuali bulu ekor dan ujung sayapnya berwarna hitam. Mata berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua. Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina. Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan). Paruh runcing dengan panjang 2–5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. Sulit membedakan ukuran badan burung Jalak Bali jantan dan betina, namun secara umum yang jantan agak lebih besar dan memiliki kuncir yang lebih panjang. Jalak Bali mempunyai telur berbentuk oval berwarna hijau kebiruan dengan rata-rata diameter terpanjang 3 cm dan diameter terkecil 2 cm.
Pakan
Dialam liar jalak nali punya kebiasaan mengonsumsi buah-buahan hutan, ulat, serta serangga yang ada melimpah.
Habitat, Penyebaran dan Populasi
Habitat terakhir Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat hanya terdapat di Semenanjung Prapat Agung (tepatnya Teluk Brumbun dan Teluk Kelor). Hal ini menarik karena dalam catatan sejarah penyebaran Jalak Bali pernah sampai ke daerah Bubunan – Singaraja (± 50 km sebelah Timur kawasan).

Jalak kerbau (Acridotheres javanicus)

Description: http://i59.servimg.com/u/f59/12/89/83/90/jalak_13.jpgKlasifikasi ilmiah
Kerajaan                       : Animalia
Filum                : Chordata
Subfilum          : Vertebrata
Kelas                : Aves
Ordo                 : Fasseriformes
Famili               : Sturnidae
Genus               : Acridotheres
Species             Acridotheres javanicus

Deskripsi
Burung Jalak kebo adalah jenis burung kicau yang tergolong dalam suku sturnidae dengan ukuran tubuh yang sedang, berukuran antara 20 cm - 30 cm. Jenis burung ini hidup berkelompok dalam jumlah antara 4 hingga 6 ekor dan bersuara bising. 
Pakan
cacing tanah, serangga, jangkrik serta makanan lainnya yang ditemukan. 
Habitat, penyebaran dan konservasi
Daerah Penyebaran Habitat Burung ini mulai dari Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Malaysia, Thailand bahkan hampir di seluruh kawasan Asia Tenggara. Jumlah Populasinya yang cendrung kian menurun karena faktor seleksi alam dan ulah penangkapan yang di lakukan manusia. Membuat Jumlah species burung ini kian di ambang kepunahan, meskipun nasibnya tak separah yang di alami oleh saudara – saudara satu speciesnya yang lain seperti : Jalak Bali, Jalak Suren, Jalak Nias, Jalak Putih dsb.

Julang Irian (Rhyticeros plicatus)
Blyth’s Hornbill

Description: http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/01/Julang-papua_TN-Manusela_SW.jpgKlasifikasi ilmiah
Kerajaan    : Animalia
Filum         : Chordata
subfilum    : Vertebrata
Kelas         : Aves
Ordo          : Bucerotiformes
Famili        : Bucerotidae
Genus     : Rhyticeros
Species    Rhyticeros plicatus
Deskripsi
Burung Rangkong dikenal juga sebagai Julang, Enggang, dan Kangkareng atau bahasa Inggris disebut Horbbill merupakan nama burung yang tergabung dalam suku Bucerotidae. Burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri khas pada paruhnya yang mempunyai bentuk menyerupai tanduk sapi. Nama ilmiahnya, “Bucerotidae” mempunyai arti “tanduk sapi” dalam bahasa Yunani.
Burung Rangkong  memiliki bulu berwarna hitam, dan tanduk kuning-hitam di atas paruh besar berwarna kuning. Kulit mukanya berwarna hitam dengan bulu leher berwarna kuning kecoklatan. Bulu ekor berwarna putih dengan garis hitam tebal di tengah. Tanduk burung Rangkong Papan berongga dan tidak padat. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Jantan dan betina dapat dibedakan dengan mudah dari matanya. Mata burung betina berwarna biru, sedangkan burung jantan bermata merah. Berukuran besar (76-91 cm), bertubuh hitam dan berekor putih. Paruh besar dan berwarna pucat. Betina berkepala hitam. Jantan dan remaja kepala dan lehernya putih, berulas warna kulit madu.
Pakan
buah-buahan, invertebrata dan vertebrata kecil.
Penyebaran, habitat, dan konservasi
P. Papua, Maluku, Kep. D’Entrecasteaux, Burma timur, sampai Kep. Solomon. Habitat mengunjungi kanopi hutan pamah, hutan perbukitan, hutan rawa, dan hutan galeri, dari ketinggian permukaan laut sampai 500 m.

Pergam Putih (Ducula bicolor)
Pied Imperial-Pigeon.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan           : Animalia
Filum    : Chordata
subfilum           : Vertebrata
Kelas    : Aves
Ordo     : Columbiformes
Famili   : Columbidae
Genus   : Ducula
Species       Ducula bicolor



Dekripsi
pergam yg badannya berbulu putih dan sayapnya hitam, hidup tersebar secara luas dr India sampai ke timur, biasa makan buah-buahan atau biji-bijian yg berukuran besar. Berukuran besar (35cm) berwarna hitam putih. Tubuh seluruhnya putih-krem,  kecuali bulu-bulu sayap primer dan ekor hitam. Perbedaannya dengan Merpati-hutan perak : warna lebih putih atau lebih krem. Iris coklat, paruh abu-abu, kaki abu-abu kebiruan. Berpasangan atau dalam kelompok kecil terlihat terbang melintasi hutan untuk bertengger di atas pohon pada sore hari. Pada pagi hari menyebar kembali untuk mencari makan. Menyukai tajuk pohon tinggi. Pada masa bercumbu, terbang vertikal secara luar biasa, sampai ke titik tertentu berhenti, kemudian tiba-tiba meluncur kembali mendatar.
Pakan
buah-buahan atau biji-bijian yg berukuran besar.
Penyebaran, Habitat dan Konservasi
India ke China selatan, Asia Tenggara, Filipina, Sunda Besar, Nusa Tenggara dan Sulawesi. Di Sunda Besar, merupakan burung pergam besar yang umum dijumpai di hutan dataran rendah dan hutan mangrove, sampai ketinggian 1000 meter dpl. Jarang dijumpai di tepi hutan, kawasan berhutan terbuka, lahan budidaya dengan pohon jarang, dan hutan magrove sampai ketinggian 800 mdpl.

Kakatua putih (Cacatua alba)
White cockatoo, Umbrella cockatoo.

Description: Kakatua putih (Cacatua alba) belum dilindungiKlasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum      : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas      : Aves
Ordo       : Psittaciformes
Famili     : Psittacidae
Genus     : Cacatua
Spesies    : Cacatua alba
Deskripsi
Burung kakatua putih (Cacatua alba) yang dalam bahasa inggris disebut White Cockatoo atau Umbrella Cockatoo ini berukuran sekitar 46 cm. Bulu burung endemik ini hampir seluruhnya berwarna putih. Ciri khas yang menarik dari kakatua putih adalah jambul yang dipunyainya. Jambul ini dapat ditegakkan bila burung tersebut merasa terkejut, takut, ataupun gembira.
Burung ini mempunyai paruh yang bengkok dan kuat sehingga sering disebut juga burung paruh bengkok. Bentuk kakinya juga mempunyai susunan jari kaki yang bersilangan. Susunan jari kakinya yaitu dua jari mengarah ke depan dan dua jari mengarah ke belakang. Dengan begitu burung kakatua dapat memegang, menggenggam dan memanjat. Lidahnya menyerupai kubus, bersifat lentur sehingga lidahnya dapat meraba-raba pakan yang sedang dimakannya. Keistimewaan lainnya adalah adanya bedak di bulu tubuhnya untuk melindungi bulunya dari air. ukuran tubuh sekitar 45 cm, seluruh bulu tubuh dan jambulnya berwarna putih. 
Pakan
Jagung, biji bunga matahari.
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Habitat Hutan gugur terbuka, Savana hutan, Savana padang rumput, Penyebarannya meliputi Kepulauan Maluku bagian tengah dan utara, yaitu P. Obi, P. Bacan, P. Halmahera, P. Ternate dan P. Tidore.

Kakatua Kecil Jambul Kuning  (Cacatua sulphurea)
Klasifikasi ilmiah 
Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum         : Vertebrata
Kelas               : Aves
Ordo                : Psittaciformes
Famili              : Cacatuidae
Genus              : Cacatua
Spesies            : Cacatua sulphurea
Deskripsi
Burung Kakatua Kecil Jambul Kuning atau dalam nama ilmiahnya Cacatua sulphurea merupakan burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm, dari marga cacatua. dengan ciri ciri deskripsi hampir semua bulunya berwarna putih. Di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang dapat ditegakkan. Kakatua kecil Jambul kuning berparuh hitam, kulit di sekitar matanya berwarna kebiruan dan kakinya berwarna abu-abu. Bulu-bulu terbang dan ekornya juga berwarna kuning. Burung betina serupa dengan burung jantan. Burung berparuh bengkok ini mendiami daerah hutan, pingiran hutan, semak hingga daerah pertanian dengan ketinggian mencapai 800 meter dpl. Jenis kakatua ini membuat sarang pada batang-batang pohon tertentu.
Pakan
Pakan burung Kakatua-kecil Jambul-kuning terdiri dari biji-bijian, kacang dan aneka buah-buahan.
Habitat, penyebaran dan konservasi
Daerah sebaran Kakatua-kecil Jambul-kuning adalah di kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, Timor Barat dan Timor Timur, dimana terdapat hutan-hutan primer dan sekunder. Habitat daerah hutan, pingiran hutan, semak hingga daerah pertanian dengan ketinggian mencapai 800 meter dpl.

Kakatua Putih Besar Jambul Kuning (Cacatua galerita)

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia,
Filum: Chordata,
subfilum: Vertebrata
Class: Aves
Ordo: Psittaciformes
Famili: Cacatuidae
Genus: Cacatua
Species: Cacatua galerita

Deskripsi
Burung Kakatua Putih Besar Jambul Kuning (Cacatua galerita) atau dikenal juga dengan sebutan Kakatua Koki penampakannya mirip dengan Burung Kakatua Kecil Jambul Kuning  (Cacatua sulphurea) hanya ukurannya yang lebih besar dapat mencapai 50 Cm, dengan ciri-ciri umum  keseluruhan bulu berwarna putih, di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning muda yang dapat ditegakkan; paruh hitam, kaki abu-abu; iris coklat gelap pada jantan dan coklat kemerahan pada betina; ketika terbang sayap bawah dan sisi ekor bagian bawah terlihat kuning.
Pakan
biji-bijian, kacang, dan aneka buah-buahan.
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Daerah hutan, pingiran hutan, semak hingga daerah pertanian dengan ketinggian mencapai 800 meter dpl. Penyebarannya meliputi Kepulauan Maluku bagian tengah dan utara, yaitu P. Obi, P. Bacan, P. Halmahera, P. Ternate dan P. Tidore.

Ayam Mutiara (Numeda meleagris)
Helmet Guiena Fowl

Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum               : Vertebrata
Kelas               : Aves
Ordo                : Gallifornes
Family             : Numididae
Genus              : Numeda
Spesies            : Numeda meleagris




Deskripsi
Ayam mutiara merupakan unggas yang banyak dikembangbiakkan sebagai hewan hiasan. Karena Ayam mutiara mermiliki bentuk tubuh dan warna bulu menarik untuk dilihat. Bulu-bulunya dihiasi dengan bintik-bintik seperti mutiara. Ciri fisik lain adalah ia memiliki pial disamping kiri dan kanan kepalanya dan pial di atas kepala yang nampak seperti helm.
Pakan
Biji-bijian, hijaun.
Penyebaran, Habitat dan konservasi
hewan ini berasal dari daratan Afrika yang banyak menghuni Savana dan semak belukar secara bergerombol. Di alam liar dalam satu gerombolan bisa mencapai ribuan ayam ini. Karena itulah sesungguhnya hewan ini tidak suka sendiri. Di habitat asalnya banyak memakan serangga dan tumbuh-tumbuhan.

Bangau Tongtong (Leptoptilos Javanicus)
Lesser Adjutan

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan         : Animalia
Filum  : Chordata
Subfilum        : Vertebrata
Kelas  : Aves
Ordo  : Ciconiiformes
Famili : Ciconiidae
Genus : Leptoptilos
Spesies     : Leptoptilos Javanicus
Deskripsi
Jenis burung ini tubuhnya berukuran besar, panjangnya mencapai 110 cm. Kaki, leher dan paruh panjang. Diantara jari-jari kakinya mempunyai selaput yang sesuai habitat rawa, mangrove, dan persawahan. Warna bulu di bagian punggung, leher atas, ekor dan sayap adalah abu-abu kehitaman, bagian ventral seperti  dada, perut, paha berwarna putih. Bulu bagian leher bawah berwarna merah jambu, kepala yang nampak botak terdapat bulu-bulu halus sperti kapas berwarna putih. Warna kepala bagian samping kuning, kaki coklat-kehijauan sampai hitam. Suara yang dikeluarkan tidak begitu berisik, hanya sesekali terdengar desis  dan gemeretak dari paruhnya.
Pakan
Di habitat aslinya burung Bangau Tong Tong memakan berbagai jenis binatang seperti siput, udang, kepiting, ikan, katak. Kadang satwa ini juga memakan ular dan tikus.
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Hutan tropika basah, rawa-rawa, mangrove, tepian sungai. Satwa ini juga menyukai habitat sawah, lahan banjir, dan padang rumput untuk mendapatkan pakan. Tersebar di India, Cina Selatan, Asia Tenggara.

Pelikan (Pelecanus conspepicillatus)
White Pelican
Klasifikasi ilmiah

Kerajaan    : Animalia
Filum         : Chordata
Subfilum   : Vertebrata
Kelas                     : Aves
Ordo                     : Pelecaniformes
Famili        : Pelecanidae
Genus        : Pelecanus
Spesies      : conspicillatus

Deskripsi
Burung ini berukuran besar, panjang tubuh 1,27-1,7 m, rentangan sayap 2-2,8 m, dan beratnya 11-15 kg. Warna bulu didominasi putih, bulu-bulu primer sayap, sebagian punggung dan ekor berwarna hitam. Paruh berukuran besar, lurus dan panjang. Paruh atas dilengkapi kait pada ujungnya, sedangkan paruh bawah dilengkapi kantung yang  lebar. Warna paruh putih kemerahan, dibagian tepi warna nampak lebih gelap. Kaki tampak pendek, diantara jari-jari terdapat selaput yang kuat. Mata berukuran kecil, bentuk bulat.
Pakan
Di alam burung pelikan memakan ikan, rata- rata 1 ekor pelikan memakan 6kg/hari.
Habitat, Penyebaran, dan Konservasi.
Habitat dekat rawa-rawa. Danau, pantai, dan sungai. Tersebar di Australia, Asia Tenggara dan Tengah.

Burung Dara Mahkota atau Goura (Goura cristata)
Columba Livia

Description: Burung Mabruk Ubiaat (Gaura cristata)Klasifikasi ilmiah
Kerajaan    : Animalia
Filum         : Chordata
Kelas         : Aves
Ordo         : Columbiformes
Famili        : Columbidae
Genus        : Goura
Spesies      : Goura cristata
Deskripsi
Burung Dara Mahkota termasuk jenis kerabat burung Merpati dan Perkutut, yang banyak dipelihara orang. Burung Dara Mahkota mempunyai bentuk paling besar di antara kerabat - kerabatnya. Warna bulu sayapnya hampir seluruhnya abu - abu kebiruan, kecuali sayap sekundernya yang berwarna abu -abu muda. Di luar itu warna merah anggur hampir mewarnai seluruh tubuhnya, kecuali dada dan ujung sayapnya. Paruhnya berwarna abu - abu kebiruan, sedang kakinya bersisik putih sampai bagian jarinya. Di ujung ekor terdapat pita melebar berwarna abu-abu muda, sedang di kepalanya terdapat "mahkota", yang hampir menyerupai renda. 
Pakan
Jenis makanan burung yang cantik ini sangat bervariasi, mencakup buah-buahan semak, kacang-kacangan, jenis biji-bijian dan jenis makanan lainnya seperti : pepaya, pisang, beras merah, ketan hitam, dll. Sedang sumber makanan hewani di dapat dari bangsa cacing dan ulat.
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Habitat hidup didataran tinggi, hutan, rumput. Burung ini hidup di bagian barat pulau Papua dan beberapa pulau kecil di sekitarnya seperti pulau Waigeo, Salawati, dan Bantata. Juga mengalami introduksi ke pulau Seram, Maluku. Penyebaran papua.

Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus)
Changeable Hawk-eagle
Description: Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus)Klasifikasi ilmiah
Kerajaan      : Animalia
Filum           : Chordata
Kelas           : Aves
Ordo            : Accipitriformes
Famili          : Accipitridae
Genus          : Nisaetus
Spesies        : Nisaetus cirrhatus.


Deskripsi
Normalnya, elang brontok (Nisaetus cirrhatus) memiliki bulu berwarna coklat di bagian atas, putih di sebelah bawah tubuh dan ekor coklat kemerahan, dengan garis-garis hitam melintang pada sayap dan ekor yang tampak jelas saat terbang. Juga memiliki coret-coret berwarna hitam yang membujur di leher serta bercak-bercak kecoklatan di dada.
Pakan
Daging, ikan.
Habitat, Persebaran dan Konservasi
Burung elang brontok mempunyai habitat mulai dari padang rumput, hutan, kebun, sumber air yang dikelilingi pohon, perkebunan teh, hutan dekat perkampungan, bahkan hingga di pinggir perkotaan. Umumnya hidup di daerah berketinggian di bawah 1.500 m dpl meskipun terkadang ditemukan juga hingga di ketinggian 2.200 m dpl.
Daerah sebaran burung elang brontok cukup luas. Selain di Indonesia rajawali ini hidup juga di Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.

Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
Javan Lapwing, Javanese Lapwing
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
subfilum: Vertebrata
Kelas: Aves
Ordo: Charadriiformes
Famili: Charadriidae
Genus : Vanellus
Spesies: Vanellus macropterus
Deskripsi
Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) berukuran sedang, sekitar 28 cm. Bulunya berwarna coklat keabuan dengan kepala hitam. Punggung dan dada coklat keabuan, perut hitam, tungging putih. Bulu-bulu sayap terbang hitam, ekor putih dengan garis subterminal hitam lebar. Terdapat taji hitam pada bagian lengkung sayap. Iris coklat, paruh hitam, tungkai hijau kekuningan atau jingga. Satu hal yang khas dari burung ini adalah gelambir putih kekuningan yang nangkring secara elok di atas paruhnya.
Pakan
kumbang air, siput, larva serangga dan biji-bijian tumbuhan air.
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Burung yang terancam punah ini sering berada di sekitar daerah berair (tepi sungai, muara sungai, dan rawa) namun tidak menyukai air. Mereka sering terlihat justru sedang bertengger di tempat kering di sekitar lahan basah seperti ranting, bebatuan, dan rerumputan. Penyebaran pulau jawa.

Pecuk Padi Hitam (Phalacrocorax sulcirostris)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
subfilum: Vertebrata
Kelas: Aves
Ordo: Pelecanivormes
Famili: Phalacrochoraidae
Genus : Phalacrocorax
  Spesies: Phalacrocorax sulcirostris
Deskripsi
Tubuh burung jenis ini berukuran sedang rata-rata mencapai 61 cm. tubuh ditutup bulu berwarna hitam dengan kilau hijau atau ungu. Penutup sayap berwarna abu-abu, sisi sayap berwarna hitam dan terlihat bersisik. Ketika berbiak terdapat bercak putih di sisi kepala dan di belakang mata. Sementara saat menginjak usia remaja warna bulu lebih suram dan berbintik kecoklatan. Kulit muka dan kantung paruh berwarna abu-abu biru. Iris hijau, paruh keabu-abuan, serta warna kaki hitam. Umumnya hidup dalam kelompok kecil atau sendirian. Makanannya berupa ikan. Pecuk padi ini biasanya bersarang dalam koloni bersama burung air lain. Sarang terbuat dari tumpukan ranting dan diletakkan di atas pohon bakau. Telurnya berwarna hijau laut, ditutupi lapisan kapur, bentuk memanjang atau oval, jumlah 2-3 butir. Berbiak antara bulan Desember hingga Maret.
Pakan
ikan
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Pecuk padi hitam biasa ditemukan di daerah danau, kolam, muara, tepi laut, dan tambak. Persebaran pecuk padi hitam ini mencangkup wilayah Australia, Sunda Besar, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Kukuk beluk (Strix leptogrammica)
Brown  Wood Owl
Description: http://rumah2hijau.files.wordpress.com/2012/08/260px-strix_leptogrammica_-kl_bird_park-8a.jpg?w=164&h=246Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
subfilum: Vertebrata
Kelas: Aves
Ordo: Strigiformes
Famili: Strigidae
Genus : Strix
  Spesies: Strix leptogrammica
deskripsi
Burung hantu berukuran besar (47 cm) dengan ciri bergaris-garis banyak, warna coklat agak merah tanpa jumbai telinga. Piringan wajah mencolok agak merah dengan kacamata berupa lingkaran berwarna hitam. Dan terdapat alis berwarna putih.Tubuh bagian bawahkuning tua dengan garis-garis halus coklat gelap bergaris rapat kuning tua dan putih. Nokturnal, jarang terlihat, jika terganggu pada siang hari akan menggugurkan bulu-bulunya sehingga nampak seperti sepotong kayu mati dan melihat dengan mata setengah tertutup. Pasangan akan memanggil sebelum gelap sebelum waktu berburu. Iris coklat gelap Paruh agak putih Kaki  abu-abu agak biru Suara Bunyi yang khas “bu-bu” atau empat nada “goke-goke-galu”, “huhu-huu” dan suara lainnya.
Pakan
Daging, mamalia kecil, ulat, burung kecil dan kadang kadal.
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Habitat umumnya di semak belukar, pohon. Penyebaran India, Cina, Asia tenggara, Sumatra, Kalimantan dan Jawa bagian barat.

1 komentar: