Burung Kepodang
(Oriolus chinensis)
Black Naped Oride
Kerajaan:
Animalia;
Filum:
Chordata;
Sub filum:
vertebrata
Kelas: Aves;
Ordo:
Passeriformes;
Famili:
Oriolidae;
Genus: Oriolus;
Spesies: Oriolus chinensis
Deskripsi
Burung Kepodang yaitu burung kicauan (Passeriformes) yang memiliki
bulu yang indah serta juga populer sbg burung pesolek yang senantiasa terlihat
cantik, rapi, serta bersih termasuk juga dalam hal membuat sarang. Kepodang
adalah satu diantara jenis burung yang susah dibedakan antara burung jantan
serta betinanya menurut bentuk fisiknya.
Burung
Kepodang (Oriolus chinensis) berukuran relatif sedang, panjang mulai
ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm. Bulunya indah berwarna kuning keemasan
sedang bagian kepala,sayap dan ekor ada sebagian bulu yang berwarna
hitam. Ciri khas burung Kepodang adalah terdapatnya garis hitam melewati
mata dan tengkuk.
Iris mata
burung Kepodang berwarna merah sedangkan paruhnya berwarna merah jambu dan
kedua kakinya berwarna hitam. Burung Kepodang yang ditetapkan sebagai maskot
(fauna identitas) provinsi Jawa Tengah ini mempunyai siulan seperti bunyi
alunan seruling dengan bunyi “liiuw, klii-lii-tii-liiuw” atau “u-dli-u”. Selain
mempunyai ocehan yang sangat keras dan nyaring, Kepodang juga pandai menirukan
suara burung Ciblek, Prenjak, Penthet bahkan suara burung Raja Udang.
Pakan
Buah-buahan, serangga, biji-bijian.
Habitat,
Persebaran, dan Konservasi
Habitat asli
Burung Kepodang (Oriolus chinensis) adalah di daerah dataran tinggi.
Namun burung ini dapat juga ditemui di hutan terbuka, hutan mangrove dan hutan
pantai hingga ketinggian 1.600 m dpl.
Kepodang
tersebar luas di mulai dari India, Bangladesh, Rusia, China, Korea, Taiwan,
Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, Filipina, Malaysia, hingga Indonesia. Di
Indonesia, burung berbulu indah ini dapat dijumpai di pulau Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.
Burung
Kepodang (Oriolus chinensis), meskipun di beberapa tempat di Indonesia
julai jarang ditemukan tetapi secara umum masih dikategorikan sebagai ‘Least
Concern’ atau ‘Beresiko Rendah’ oleh IUCN Redlist. Artinya burung pesolek
maskot provinsi Jawa Tengah ini masih dianggap belum terancam kepunahan.
Burung Perkutut (Geopelia Striata)
Turtledove, Peacefuldove,
Barred grounddove.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animal
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Klas : Aves
Subkelas : Nearnithes
Ordo : Colombiformes
Famili : Columbidae
Subfamili : Columbidae
Genus : Geopelia
Spesies : Geopelia Striata
Deskripsi
Burung
perkutut bertubuh kecil, panjangnya berkisar antara 20-25 cm. Kepalanya
membulat kecil, berwarna abu-abu. Paruhnya panjang meruncing dengan berwarna
biru keabu-abuan. Mata burung perkutut bulat dengan iris berwarna abu-abu
kebiru-biruan. Lehernya agak panjang dan ditumbuhi bulu-bulu halus. Bulu
disekitar dada dan leher membentuk pola garis melintang berwarna hitam dan
putih. Bulu yang menutupi badan perkutut berwarna kecokelatan. Pada bulu sayap
terdapat garis melintang berwarna cokelat tua. Bulu ekornya yang juga berwarna
cokelat agak panjang. Jari-jari perkutut berjumlah 8 dengan kuku-kuku yang
runcing. Jadi jumlah jari sebelah kaki adalah 4. Tiga dari empat jarinya ada di
depan dan sebuah jari di belakang. Jari-jari perkutut berguna untuk bertengger.
Pakan
Biji-bijian.
Habitat dan Penyebaran
Perkutut (Geopelia Striata) biasanya hidup
dihutan-hutan dataran rendah. Sebagai burung yang masuk dalam suku Columbidae,
perkutut memiliki banyak kerabat dekat, seperti pergam serta punai yang
menyebar luas di semua dunia. Tetapi spesial tipe perkutut penyebarannya hanya
terbatas dari Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan hingga Australia.
Bubut besar (Centropus sinensis)
Greater
caucal
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Cuculiformes
Famili : Cuculidae
Genus :
Centropus
Species :
Centropus sinensis
Deskripsi
Bubut besar
(bahasa Latin
= Centropus sinensis) adalah spesies
burung dari keluarga Cuculidae, dari genus
[Centropus]. Burung ini merupakan jenis burung pemakan ulat, belalang, kumbang,
hemiptera, katak, kadal yang memiliki habitat di tepi hutan, belukar sekunder,
semak tepi sungai, hutan mangrove. tersebar sampai ketinggian 1.200 m dpl.
Bubut besar memiliki tubuh berukuran besar (46 cm). Bulu
seluruhnya hitam biru-ungu mengkilap. Sayap, mantel, dan bulu penutup sayap
coklat berangan. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam. Sering hinggap di atas
tanah atau pada semak-semak dan pohon. Lebih menyukai vegetasi yang rapat.
Sarang berbentuk bola, pada rerumputan atau semak lebat. Telur berwarna putih
dengan tanda kuning, jumlah 3-4 butir. Berbiak bulan Maret, April, Mei.
Pakan
Buah-buahan,
daging.
Habitat dan Penyebaran
Hutan
tropis, semak-semak dan pohon. Penyebaran India, Cina, Asia tenggara, Filipina.
Sumatera, Kalimantan, Nias, Mentawai, Jawa, Bali.
Beo nias (Gracula
religiosa robusta)
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo
: Passeriformes
Famili : Sturnidae
Genus : Gracula
Species : G. religiosa
Sub Species : Gracula religiosa robusta
Deskripsi
Beo nias merupakan salah satu subspesies (anak jenis) burung
beo yang hanya terdapat (endemik) di pulau Nias, Sumatera Utara. Beo nias yang
mempunyai ukuran paling besar dibandingkan subspesies beo lainnya paling
populer dan banyak diminati oleh para penggemar burung beo lantaran
kepandaiannya dalam menirukan berbagai macam suara termasuk ucapan manusia.
Beo nias (Gracula
religiosa robusta) termasuk burung berukuran sedang dengan panjang tubuh
sekitar 40 cm. Ukuran beo nias lebih besar dari pada jenis beo lainnya. Bagian
kepala burung beo nias berbulu pendek. Sepanjang cuping telinga beo nias
menyatu di belakang kepala yang bentuknya menggelambir ke arah leher. Gelambir
cuping telinga ini berwarna kuning mencolok.
Di bagian
kepala beo nias juga terdapat sepasang pial yang berwarna kuning dan terdapat
di sisi kepala. Iris mata burung endemik ini berwarna coklat gelap. Paruhnya
runcing berwarna kuning agak oranye. Hampir seluruh badan beo nias tertutup
bulu yang berwarna hitam pekat, kecuali pada bagian sayap yang berbulu putih.
Kaki burung endemik nias ini berwarna kuning dengan jari-jari berjumlah empat.
Tiga jari di antaranya menghadap ke depan, sedangkan sisanya menghadap ke
belakang.
Beo nias (Gracula
religiosa robusta) hidup secara berpasangan atau berkelompok. Burung
pengicau endemik pulau Nias ini biasa bersarang dengan membuat lubang pada
batang pohon yang tinggi dan tegak. Burung beo nias adalah pemakan buah-buahan
dan sesekali memakan serangga.
Ciri yang
membedakan burung beo nias dengan jenis beo lainnya adalah ukuran tubuhnya yang
lebih besar serta sepasang gelambir cuping telinga berwarna kuning pada Beo
Nias yang menyatu sedangkan beo biasa terpisah.
Pakan
Buah-buahan,
serangga.
Habitat dan Persebaran
Burung beo
nias (Gracula religiosa robusta) merupakan satwa endemik Sumatera Utara
yang hanya bisa dijumpai di Pulau Nias dan sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau
Tuangku, Pulau Simo dan Pulau Bangkaru. Burung beo nias
menyukai hutan yang dekat perkampungan atau tempat terbuka pada daerah dataran
rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl. sebagai habitatnya.
Srigunting Jambul (Dicrurus paradiseus)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebreta
Kelas : Aves
Genus : Dicrurus
Species : Dicrurus
paradiseus
Deskripsi
Tubuh
berukuran agak besar (32 cm). Tubuh warna hitam mengkilap. Bulu berbintik
mengkilap terang. Ekor panjang terbelah tumpul, ujung bulu terluar tertekuk
membentuk huruf U. Beberapa ras memiliki jambul dengan bulu seperti rambut yang
panjang di mahkotanya. Ras timur memiliki mata putih. Kadang bergabung dengan
jenis lain. Kadang bergabung dalam kelompok yang ribut menyanyi. Menyambar
serangga di udara dari tenggeran. Mengikuti pergerakan tupai atau monyet untuk
mencari serangga. Kadang di pohon mati dengan gaya Pelatuk. Sarang berbentuk cawan dijalin pada dahan
menggarpu dekat tanah. Telur berwarna kemerahjambuan berbintik merah, jumlah
3-4 butir.
Pakan
kumbang,
rayap, lebah, serangga besar.
Habitat dan Penyebaran
Habitat hutan terbuka, hutan dataran rendah, kaki gunung. Tersebar
sampai ketinggian 1.500 m dpl. Penyebaran India, Cina, Asia tenggara (kecuali
Semenanjung Malyasia). Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku.
Merak Biru (Pavo cristatus)
Blue fowl
kingdom : Animalia
filum : Chordata
subfilum : Vertebrata
kelas : Aves
genus : Pavo
species : Pavo cristatus
Deskripsi
Merak
Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus
adalah salah satu burung dari tiga spesies
burung merak.
Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa
berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang
sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak
biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan.
Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam
dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.
Pakan
aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai
jenis hewan kecil seperti cacing , laba-laba dan kadal kecil.
Habitat
dan Penyebaran
aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai
jenis hewan kecil seperti cacing, laba-laba dan kadal kecil.
Ayam Hutan Hijau
(Gallus gallus)
Green Jungle Fowl
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus varius
Deskripsi
Ayam Hutan Hijau atau Green Junglefowl (Gallus varius) adalah satu
dari dua spesies ayam hutan asli Indonesia selain Ayam Hutan Merah (Gallus gallus). Bahkan Ayam Hutan Hijau merupakan hewan endemik Indonesia
yang tersebar hanya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara saja.
Ayam Hutan
Hijau (Gallus varius)
merupakan anggota kelas burung (Aves) yang
berukuran besar. Panjang tubuhnya dari kepala ke ekor mencapai 60 cm (jantan)
dan 42 cm (betina).
Jengger pada
ayam jantan tidak bergerigi, melainkan membulat tepinya berwarna merah dengan
warna kebiruan di tengahnya. Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel berwarna
hijau berkilau dengan tepian kehitaman, nampak seperti sisik ikan. Bulu-bulu
pinggul panjang meruncing berwarna kuning keemasan dengan bagian tengah
berwarna hitam. Bulu pada sisi bawah tubuh mempunyai warna hitam, dan ekor
hitam berkilau kehijauan.
Ayam Hutan
Hijau betina mempunyai ukuran yang lebih kecil dibanding ayam jantan dengan
didominasi bulu yang berwarna kuning kecoklatan dengan garis-garis dan bintik
hitam.
Ayam Hutan
Hijau tidur di dahan-dahan pohon dengan
ketinggian 1-4 meter. Saat berbiak Ayam Hutan Hijau membuat sarang di atas
tanah berlapis rumput diantara semak atau rumput tinggi. Dalam sekali berbiak
Ayam ini menghasilkan 5-10 butir telur berwarna keputih-putihan.
Yang khas
dari Ayam Hutan Hijau adalah kemampuan terbangnya. Berbeda dengan Ayam Hutan
Merah, Ayam Hutan Hijau mampu terbang vertikal setinggi 7 meter dan terbang
horisontal (lurus) hingga radius beberapa ratus meter.
Ayam Hutan
Hijau jantan pun memiliki suara kokok yang khas. Suara kokoknya nyaring dan sengau
Mula-mula bersuara cek-kreh. berturut-turut beberapa kali seperti suara
bersin, diikuti dengan bunyi cek-ki kreh, 10 – 15 kali, dengan jeda
waktu beberapa detik, semakin lama semakin panjang jedanya. Sedangkan ayam
betina berkotek mirip ayam kampung dengan suara lebih kecil dan nyaring.
Pakan
Biji-bijian,
serangga, pucuk rumput dan dedaunan, serta berbagai jenis hewan kecil seperti
laba-laba, cacing, kodok dan kadal
kecil.
Habitat, Persebaran, dan Konservasi.
Ayam Hutan Hijau
(Green Junglefowl) menyukai daerah terbuka dan berpadang rumput, tepi
hutan dan daerah dengan bukit-bukit rendah dekat pantai hingga ketinggian 3.000
meter dpl. Ayam Hutan Hijau atau Green
Junglefowl (Gallus varius) adalah satu dari dua spesies ayam hutan
asli Indonesia selain Ayam Hutan Merah (Gallus gallus). Bahkan Ayam Hutan Hijau merupakan hewan endemik Indonesia
yang tersebar hanya di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara
saja.
Kuau Besar
atau Kuau Raja (Argusianus argus)
Great argus
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Argusianus
Spesies : Argusianus argus
Deskripsi
Burung ini
mempunyai ukuran besar di dalam kelompoknya, induk jantan mempunyai panjang
sampai 200 cm, karena bulu ekornya panjang. Induk betina panjang tubuhnya 60
cm. Berat tubuh kuau besar 10-11,5 kg. Bentuk tubuh burung ini mirip burung
merak. Kaki burung ini kurang panjang jika dibandingkan merak. Kaki berwarna
merah, kuku-kuku berwarna kuning kecoklatan. Kulit kepala dan leher berwarna
biru, di atas kepala terdapat bulu berwarna coklat kehitaman. Paruh berwarna
kuning, mata berbentuk bulat, berwarna merah kecoklatan. Hampir seluruh
tubuhnya tertutup bulu berwarna coklat karat, terdapat bintik-bintik berwarna
kuning dan berpola. Bulu sayap dihiasi pola manik-manik berwarna kuning yang
tersusun menggaris dari pangkal ke ujung bulu. Untuk induk betina warna bulu
berwarna lebih gelap dari yang jantan.
Pakan
Di habitat
alami kuau besar mendapatkan pakan dengan cara mengkais-kais tanah. Jenis
pakannya berupa biji-bijian, cacing, serangga, dan sayuran.
Persebaran,
Habitat, dan Konservasi
Burung kuau
raja atau kuau besar (Argusianus argus) hidup tersebar di Indonesia
(Sumatera dan Kalimantan), Thailand, Myanmar, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Habitat yang disukainya adalah hutan primer di dataran rendah hingga ketinggian
1.500 meter dpl. Perkebunan, semak belukar, padang rumput, dan ladang.
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Fasseriformes
Famili : Sturnidae
Genus : Leucospar
Species : Leucopsar rothschildi
Deskripsi
Sebagian
besar bulu Jalak Bali berwarna putih bersih, kecuali bulu ekor dan ujung
sayapnya berwarna hitam. Mata berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata
tidak berbulu dengan warna biru tua. Burung Jalak Bali mempunyai jambul
yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina. Jalak
Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang
dan 3 ke depan). Paruh runcing dengan panjang 2–5 cm, dengan bentuk yang
khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna
paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. Sulit
membedakan ukuran badan burung Jalak Bali jantan dan betina, namun secara umum
yang jantan agak lebih besar dan memiliki kuncir yang lebih panjang. Jalak
Bali mempunyai telur berbentuk oval berwarna hijau kebiruan dengan rata-rata
diameter terpanjang 3 cm dan diameter terkecil 2 cm.
Pakan
Dialam liar
jalak nali punya kebiasaan mengonsumsi buah-buahan hutan, ulat, serta serangga
yang ada melimpah.
Habitat, Penyebaran dan Populasi
Habitat
terakhir Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat hanya terdapat di Semenanjung
Prapat Agung (tepatnya Teluk Brumbun dan Teluk Kelor). Hal ini menarik karena
dalam catatan sejarah penyebaran Jalak Bali pernah sampai ke daerah Bubunan –
Singaraja (± 50 km sebelah Timur kawasan).
Jalak kerbau
(Acridotheres javanicus)
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Fasseriformes
Famili : Sturnidae
Genus : Acridotheres
Species : Acridotheres javanicus
Deskripsi
Burung
Jalak kebo adalah jenis burung kicau yang tergolong dalam suku sturnidae dengan
ukuran tubuh yang sedang, berukuran antara 20 cm - 30 cm. Jenis burung ini
hidup berkelompok dalam jumlah antara 4 hingga 6 ekor dan bersuara
bising.
Pakan
cacing
tanah, serangga, jangkrik serta makanan lainnya yang ditemukan.
Habitat, penyebaran dan konservasi
Daerah
Penyebaran Habitat Burung ini mulai dari Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Malaysia,
Thailand bahkan hampir di seluruh kawasan Asia Tenggara. Jumlah Populasinya
yang cendrung kian menurun karena faktor seleksi alam dan ulah penangkapan yang
di lakukan manusia. Membuat Jumlah species burung ini kian di ambang kepunahan,
meskipun nasibnya tak separah yang di alami oleh saudara – saudara satu
speciesnya yang lain seperti : Jalak Bali, Jalak Suren, Jalak Nias, Jalak Putih
dsb.
Julang Irian
(Rhyticeros
plicatus)
Blyth’s Hornbill
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Bucerotiformes
Famili : Bucerotidae
Genus : Rhyticeros
Species : Rhyticeros plicatus
Deskripsi
Burung Rangkong
dikenal juga sebagai Julang, Enggang, dan Kangkareng atau bahasa Inggris
disebut Horbbill merupakan nama burung yang tergabung dalam suku Bucerotidae.
Burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri khas pada paruhnya yang mempunyai
bentuk menyerupai tanduk sapi. Nama ilmiahnya, “Bucerotidae” mempunyai arti
“tanduk sapi” dalam bahasa Yunani.
Burung Rangkong
memiliki bulu berwarna hitam, dan tanduk kuning-hitam di atas paruh besar
berwarna kuning. Kulit mukanya berwarna hitam dengan bulu leher berwarna kuning
kecoklatan. Bulu ekor berwarna putih dengan garis hitam tebal di tengah. Tanduk
burung Rangkong Papan berongga dan tidak padat. Burung betina berukuran lebih
kecil dari burung jantan. Jantan dan betina dapat dibedakan dengan mudah dari
matanya. Mata burung betina berwarna biru, sedangkan burung jantan bermata
merah. Berukuran besar (76-91 cm), bertubuh
hitam dan berekor putih. Paruh besar dan berwarna pucat. Betina berkepala
hitam. Jantan dan remaja kepala dan lehernya putih, berulas warna kulit madu.
Pakan
buah-buahan,
invertebrata dan vertebrata kecil.
Penyebaran,
habitat, dan konservasi
P. Papua, Maluku, Kep. D’Entrecasteaux, Burma timur, sampai
Kep. Solomon. Habitat mengunjungi kanopi hutan pamah, hutan perbukitan, hutan
rawa, dan hutan galeri, dari ketinggian permukaan laut sampai 500 m.
Pergam Putih (Ducula
bicolor)
Pied Imperial-Pigeon.
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Ducula
Species
: Ducula
bicolor
Dekripsi
pergam yg
badannya berbulu putih dan sayapnya hitam, hidup tersebar secara luas dr India
sampai ke timur, biasa makan buah-buahan atau biji-bijian yg berukuran besar. Berukuran besar (35cm) berwarna hitam putih. Tubuh seluruhnya
putih-krem, kecuali bulu-bulu sayap primer dan ekor hitam. Perbedaannya
dengan Merpati-hutan perak : warna lebih putih atau lebih krem. Iris coklat,
paruh abu-abu, kaki abu-abu kebiruan. Berpasangan atau dalam kelompok kecil
terlihat terbang melintasi hutan untuk bertengger di atas pohon pada sore hari.
Pada pagi hari menyebar kembali untuk mencari makan. Menyukai tajuk pohon
tinggi. Pada masa bercumbu, terbang vertikal secara luar biasa, sampai ke titik
tertentu berhenti, kemudian tiba-tiba meluncur kembali mendatar.
Pakan
buah-buahan
atau biji-bijian yg berukuran besar.
Penyebaran, Habitat dan Konservasi
India ke China selatan, Asia
Tenggara, Filipina, Sunda Besar, Nusa Tenggara dan Sulawesi. Di Sunda Besar, merupakan burung pergam besar yang umum dijumpai di hutan
dataran rendah dan hutan mangrove, sampai ketinggian 1000 meter dpl. Jarang
dijumpai di tepi hutan, kawasan berhutan terbuka, lahan budidaya dengan pohon
jarang, dan hutan magrove sampai ketinggian 800 mdpl.
Kakatua putih
(Cacatua alba)
White cockatoo, Umbrella cockatoo.
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Famili : Psittacidae
Genus : Cacatua
Spesies : Cacatua alba
Deskripsi
Burung kakatua putih (Cacatua alba) yang dalam
bahasa inggris disebut White Cockatoo atau Umbrella Cockatoo
ini berukuran sekitar 46 cm. Bulu burung endemik ini hampir seluruhnya berwarna
putih. Ciri khas yang menarik dari kakatua putih adalah jambul yang
dipunyainya. Jambul ini dapat ditegakkan bila burung tersebut merasa terkejut,
takut, ataupun gembira.
Burung
ini mempunyai paruh yang bengkok dan kuat sehingga sering disebut juga burung
paruh bengkok. Bentuk kakinya juga mempunyai susunan jari kaki yang
bersilangan. Susunan jari kakinya yaitu dua jari mengarah ke depan dan dua
jari mengarah ke belakang. Dengan begitu burung kakatua dapat memegang,
menggenggam dan memanjat. Lidahnya menyerupai kubus, bersifat lentur
sehingga lidahnya dapat meraba-raba pakan yang sedang dimakannya. Keistimewaan
lainnya adalah adanya bedak di bulu tubuhnya untuk melindungi bulunya dari air.
ukuran tubuh sekitar 45 cm, seluruh bulu tubuh dan
jambulnya berwarna putih.
Pakan
Jagung,
biji bunga matahari.
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Habitat Hutan
gugur terbuka, Savana hutan, Savana padang rumput, Penyebarannya meliputi Kepulauan Maluku bagian tengah
dan utara, yaitu P. Obi, P. Bacan, P. Halmahera, P. Ternate dan P. Tidore.
Kakatua
Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Famili : Cacatuidae
Genus : Cacatua
Spesies : Cacatua sulphurea
Deskripsi
Burung Kakatua Kecil Jambul Kuning atau dalam nama ilmiahnya Cacatua
sulphurea merupakan burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm,
dari marga cacatua. dengan ciri ciri deskripsi hampir semua bulunya berwarna
putih. Di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang dapat ditegakkan.
Kakatua kecil Jambul kuning berparuh hitam, kulit di sekitar matanya berwarna
kebiruan dan kakinya berwarna abu-abu. Bulu-bulu terbang dan ekornya juga
berwarna kuning. Burung betina serupa dengan burung jantan. Burung berparuh
bengkok ini mendiami daerah hutan, pingiran hutan, semak hingga daerah
pertanian dengan ketinggian mencapai 800 meter dpl. Jenis kakatua ini membuat
sarang pada batang-batang pohon tertentu.
Pakan
Pakan
burung Kakatua-kecil Jambul-kuning terdiri dari biji-bijian, kacang dan aneka
buah-buahan.
Habitat, penyebaran dan konservasi
Daerah sebaran Kakatua-kecil Jambul-kuning adalah di
kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, Timor Barat dan Timor Timur, dimana
terdapat hutan-hutan primer dan sekunder. Habitat daerah hutan, pingiran hutan,
semak hingga daerah pertanian dengan ketinggian mencapai 800 meter dpl.
Kakatua
Putih Besar Jambul Kuning (Cacatua galerita)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia,
Filum: Chordata,
subfilum: Vertebrata
Class: Aves
Ordo: Psittaciformes
Famili: Cacatuidae
Genus: Cacatua
Species: Cacatua galerita
Deskripsi
Burung Kakatua Putih Besar Jambul Kuning (Cacatua
galerita) atau dikenal juga dengan sebutan Kakatua Koki penampakannya mirip
dengan Burung Kakatua Kecil Jambul
Kuning (Cacatua sulphurea) hanya ukurannya yang
lebih besar dapat mencapai 50 Cm, dengan ciri-ciri umum keseluruhan bulu
berwarna putih, di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning muda yang dapat
ditegakkan; paruh hitam, kaki abu-abu; iris coklat gelap pada jantan dan coklat
kemerahan pada betina; ketika terbang sayap bawah dan sisi ekor bagian bawah
terlihat kuning.
Pakan
biji-bijian,
kacang, dan aneka buah-buahan.
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Daerah hutan,
pingiran hutan, semak hingga daerah pertanian dengan ketinggian mencapai 800
meter dpl. Penyebarannya
meliputi Kepulauan Maluku bagian tengah dan utara, yaitu P. Obi, P. Bacan, P.
Halmahera, P. Ternate dan P. Tidore.
Ayam Mutiara (Numeda meleagris)
Helmet Guiena Fowl
Klasifikasi
ilmiah
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Aves
Ordo
:
Gallifornes
Family
: Numididae
Genus
: Numeda
Spesies
: Numeda meleagris
Deskripsi
Ayam mutiara merupakan unggas yang banyak
dikembangbiakkan sebagai hewan hiasan. Karena Ayam mutiara mermiliki
bentuk tubuh dan warna bulu menarik untuk dilihat. Bulu-bulunya dihiasi dengan
bintik-bintik seperti mutiara. Ciri fisik lain adalah ia memiliki pial
disamping kiri dan kanan kepalanya dan pial di atas kepala yang nampak seperti
helm.
Pakan
Biji-bijian,
hijaun.
Penyebaran, Habitat dan konservasi
hewan
ini berasal dari daratan Afrika yang banyak menghuni Savana dan
semak belukar secara bergerombol. Di alam liar dalam satu gerombolan bisa
mencapai ribuan ayam ini. Karena itulah sesungguhnya hewan ini tidak suka
sendiri. Di habitat asalnya banyak memakan serangga dan tumbuh-tumbuhan.
Bangau
Tongtong (Leptoptilos Javanicus)
Lesser
Adjutan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Famili : Ciconiidae
Genus : Leptoptilos
Spesies : Leptoptilos
Javanicus
Deskripsi
Jenis burung ini tubuhnya berukuran besar, panjangnya
mencapai 110 cm. Kaki, leher dan paruh panjang. Diantara jari-jari kakinya
mempunyai selaput yang sesuai habitat rawa, mangrove, dan persawahan. Warna
bulu di bagian punggung, leher atas, ekor dan sayap adalah abu-abu kehitaman,
bagian ventral seperti dada, perut, paha berwarna putih. Bulu bagian
leher bawah berwarna merah jambu, kepala yang nampak botak terdapat bulu-bulu
halus sperti kapas berwarna putih. Warna kepala bagian samping kuning, kaki
coklat-kehijauan sampai hitam. Suara yang dikeluarkan tidak begitu berisik,
hanya sesekali terdengar desis dan gemeretak dari paruhnya.
Pakan
Di habitat aslinya burung Bangau Tong Tong memakan berbagai
jenis binatang seperti siput, udang, kepiting, ikan, katak. Kadang satwa ini
juga memakan ular dan tikus.
Habitat,
Penyebaran dan Konservasi
Hutan tropika basah, rawa-rawa, mangrove, tepian sungai.
Satwa ini juga menyukai habitat sawah, lahan banjir, dan padang rumput untuk
mendapatkan pakan. Tersebar di India, Cina Selatan, Asia Tenggara.
Pelikan (Pelecanus conspepicillatus)
White Pelican
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Pelecaniformes
Famili : Pelecanidae
Genus : Pelecanus
Spesies : conspicillatus
Deskripsi
Burung ini berukuran besar, panjang tubuh 1,27-1,7 m,
rentangan sayap 2-2,8 m, dan beratnya 11-15 kg. Warna bulu didominasi putih,
bulu-bulu primer sayap, sebagian punggung dan ekor berwarna hitam. Paruh
berukuran besar, lurus dan panjang. Paruh atas dilengkapi kait pada ujungnya,
sedangkan paruh bawah dilengkapi kantung yang lebar. Warna paruh putih
kemerahan, dibagian tepi warna nampak lebih gelap. Kaki tampak pendek, diantara
jari-jari terdapat selaput yang kuat. Mata berukuran kecil, bentuk bulat.
Pakan
Di
alam burung pelikan memakan ikan, rata- rata 1 ekor pelikan memakan 6kg/hari.
Habitat,
Penyebaran, dan Konservasi.
Habitat dekat rawa-rawa. Danau, pantai, dan sungai. Tersebar
di Australia, Asia Tenggara dan Tengah.
Burung Dara Mahkota atau Goura (Goura cristata)
Columba
Livia
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Goura
Spesies : Goura cristata
Deskripsi
Burung
Dara Mahkota termasuk jenis kerabat burung Merpati dan Perkutut, yang banyak
dipelihara orang. Burung Dara Mahkota mempunyai bentuk paling besar di antara
kerabat - kerabatnya. Warna bulu sayapnya hampir seluruhnya abu - abu kebiruan,
kecuali sayap sekundernya yang berwarna abu -abu muda. Di luar itu warna merah
anggur hampir mewarnai seluruh tubuhnya, kecuali dada dan ujung sayapnya.
Paruhnya berwarna abu - abu kebiruan, sedang kakinya bersisik putih sampai
bagian jarinya. Di ujung ekor terdapat pita melebar berwarna abu-abu muda,
sedang di kepalanya terdapat "mahkota", yang hampir menyerupai
renda.
Pakan
Jenis
makanan burung yang cantik ini sangat bervariasi, mencakup buah-buahan semak,
kacang-kacangan, jenis biji-bijian dan jenis makanan lainnya seperti : pepaya,
pisang, beras merah, ketan hitam, dll. Sedang sumber makanan hewani di dapat
dari bangsa cacing dan ulat.
Habitat, Penyebaran dan
Konservasi
Habitat
hidup didataran tinggi, hutan, rumput. Burung ini hidup di bagian barat pulau Papua dan beberapa pulau kecil di sekitarnya seperti pulau
Waigeo, Salawati, dan Bantata. Juga mengalami introduksi ke pulau Seram, Maluku. Penyebaran
papua.
Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus)
Changeable Hawk-eagle
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Accipitriformes
Famili : Accipitridae
Genus : Nisaetus
Spesies : Nisaetus cirrhatus.
Deskripsi
Normalnya, elang brontok (Nisaetus cirrhatus)
memiliki bulu berwarna coklat di bagian atas, putih di sebelah bawah tubuh dan
ekor coklat kemerahan, dengan garis-garis hitam melintang pada sayap dan ekor
yang tampak jelas saat terbang. Juga memiliki coret-coret berwarna hitam yang
membujur di leher serta bercak-bercak kecoklatan di dada.
Pakan
Daging,
ikan.
Habitat,
Persebaran dan Konservasi
Burung elang brontok mempunyai habitat mulai dari padang
rumput, hutan, kebun, sumber air yang dikelilingi pohon,
perkebunan teh, hutan dekat perkampungan, bahkan hingga di pinggir perkotaan.
Umumnya hidup di daerah berketinggian di bawah 1.500 m dpl meskipun terkadang
ditemukan juga hingga di ketinggian 2.200 m dpl.
Daerah sebaran burung elang brontok cukup luas. Selain di
Indonesia rajawali ini hidup juga di Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja,
India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Filipina, Singapura, Sri Lanka,
Thailand, dan Vietnam.
Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
Javan Lapwing, Javanese Lapwing
Klasifikasi
Ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
subfilum:
Vertebrata
Kelas: Aves
Ordo: Charadriiformes
Famili: Charadriidae
Genus :
Vanellus
Spesies: Vanellus
macropterus
Deskripsi
Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
berukuran sedang, sekitar 28 cm. Bulunya berwarna coklat keabuan dengan kepala
hitam. Punggung dan dada coklat keabuan, perut hitam, tungging putih. Bulu-bulu
sayap terbang hitam, ekor putih dengan garis subterminal hitam lebar. Terdapat
taji hitam pada bagian lengkung sayap. Iris coklat, paruh hitam, tungkai hijau
kekuningan atau jingga. Satu hal yang khas dari burung ini adalah gelambir
putih kekuningan yang nangkring secara elok di atas paruhnya.
Pakan
kumbang
air, siput, larva serangga dan biji-bijian tumbuhan air.
Habitat,
Penyebaran dan Konservasi
Burung yang terancam
punah ini sering berada di sekitar daerah berair (tepi sungai, muara
sungai, dan rawa) namun tidak menyukai air. Mereka sering terlihat justru
sedang bertengger di tempat kering di sekitar lahan basah seperti ranting,
bebatuan, dan rerumputan. Penyebaran pulau jawa.
Pecuk Padi Hitam (Phalacrocorax sulcirostris)
Klasifikasi
Ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
subfilum:
Vertebrata
Kelas: Aves
Ordo: Pelecanivormes
Famili: Phalacrochoraidae
Genus :
Phalacrocorax
Spesies: Phalacrocorax
sulcirostris
Deskripsi
Tubuh burung jenis ini berukuran sedang rata-rata mencapai 61
cm. tubuh ditutup bulu berwarna hitam dengan kilau hijau atau ungu. Penutup
sayap berwarna abu-abu, sisi sayap berwarna hitam dan terlihat bersisik. Ketika
berbiak terdapat bercak putih di sisi kepala dan di belakang mata. Sementara
saat menginjak usia remaja warna bulu lebih suram dan berbintik kecoklatan.
Kulit muka dan kantung paruh berwarna abu-abu biru. Iris hijau, paruh keabu-abuan,
serta warna kaki hitam. Umumnya hidup dalam kelompok kecil atau sendirian.
Makanannya berupa ikan. Pecuk padi ini biasanya bersarang dalam koloni bersama
burung air lain. Sarang terbuat dari tumpukan ranting dan diletakkan di atas
pohon bakau. Telurnya berwarna hijau laut, ditutupi lapisan kapur, bentuk
memanjang atau oval, jumlah 2-3 butir. Berbiak antara bulan Desember hingga
Maret.
Pakan
ikan
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Habitat, Penyebaran dan Konservasi
Pecuk padi hitam biasa ditemukan di daerah danau, kolam, muara,
tepi laut, dan tambak. Persebaran pecuk padi hitam ini mencangkup wilayah
Australia, Sunda Besar, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua.
Kukuk beluk (Strix leptogrammica)
Brown Wood Owl
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
subfilum:
Vertebrata
Kelas: Aves
Ordo: Strigiformes
Famili: Strigidae
Genus :
Strix
Spesies: Strix
leptogrammica
deskripsi
Burung hantu berukuran besar (47 cm) dengan ciri
bergaris-garis banyak, warna coklat agak merah tanpa jumbai telinga. Piringan
wajah mencolok agak merah dengan kacamata berupa lingkaran berwarna hitam. Dan
terdapat alis berwarna putih.Tubuh bagian bawahkuning tua dengan garis-garis
halus coklat gelap bergaris rapat kuning tua dan putih. Nokturnal, jarang
terlihat, jika terganggu pada siang hari akan menggugurkan bulu-bulunya
sehingga nampak seperti sepotong kayu mati dan melihat dengan mata setengah
tertutup. Pasangan akan memanggil sebelum gelap sebelum waktu berburu. Iris
coklat gelap Paruh agak putih Kaki abu-abu
agak biru Suara Bunyi yang khas “bu-bu” atau empat nada
“goke-goke-galu”, “huhu-huu” dan suara lainnya.
Pakan
Daging,
mamalia kecil, ulat, burung kecil dan kadang kadal.
Habitat,
Penyebaran dan Konservasi
Habitat umumnya di semak belukar, pohon. Penyebaran
India, Cina, Asia tenggara, Sumatra, Kalimantan dan Jawa bagian barat.
nice share gan
BalasHapus