Minggu, 23 November 2014

PERANAN BURUNG UNTA BAGI KEHIDUPAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM



PERANAN BURUNG UNTA BAGI KEHIDUPAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM

Mata Kuliah                : Zoologi Vertebrata
Dosen Pengampu        : Eka Fitria S.Si M.Pd

Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri zoologi vertebrata

 








Disusun oleh:
Reiza Fitri Yulia
Nim : 14121610722
Kelas/Semester: Biologi B/4







FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2014
I.            PENDAHULUAN

Selama hampir 200 juta tahun, vertebrata hanya hidup di lautan, namun sekitar 360juta tahun lalu, evolusi tungkai pada salah satu garis keturunan vertebrata membuka jalan bagi hewan-hewan ini untuk mengolonisasi daratan. Di darat mereka berdiversifikasi menjadi amfibia, reptil (termasuk burung), dan mamalia (Campbell, Reece, 2008).
Burung unta (Struthio camelus) sudah dibudidayakan di Afrika Selatan lebih dari 100 tahun yang lalu (Hallam, 1992), akan tetapi informasi tentang tekhnologi budidaya dan industrinya sangat terbatas. Keterbatasan informasi ini tidak hanya dirasakan di dalam negeri saja (Darminto dan Bahri, 1998), tetapi juga di dunia seperti yang disampaikan oleh Mccreath (1998).
Burung unta merupakan bangsa burung terbesar yang masih hidup di dunia. Burung unta dewasa dapat mencapai berat antara 150-200 kg dengan tinggi sekitar 2-3 m. Tidak seperti lazimnya burung yang mampu terbang, burung besar tersebut hanya mampu lari kencang dengan kecepatan 60km/jam tanpa mengudara. Kemampuan lari kencang tersebut berguna terutama untuk menghindar dari serangan predator seperti harimau atau hewan pemangsa lain yang dulu hidup bersama di savana afrika.
Burung unta mulai dibudidayakan di indonesia pada tahun 1996. Walaupun dikenal sebagai komoditas ternak yang baru, populasinya berkembang dengan pesat di indonesa. Diperkirakan populasi burung unta saat ini sudah mendekati 10.000 ekor. Kecepatan perkembangan populasi tersebut diduga karena kemampuan reproduksi burung unta serta daya tarik produk yang dihasilkannya seperti daging kulit dan bulu. Daging burung unta dapat dibagi ke dalam 4 golongan besar berurut dari termahal  ke termurah yaitu: fillet, steak, roast dan trimmed (Mccreath,1998). Keempat golongan daging tersebut dapat dijadikan sebagai sumber daging untuk kebutuhan dalam negeri maupun sebagai komoditas ekspor.



II.         RUMUSAN MASALH
1.      Bagaimana klasifikasi burung unta?
2.      Bagaimana bentuk morfologi dan anatomi pada burung unta?
3.      Apa kandungan yang terdapat dalam daging unta?
4.      Seperti apa perilaku burung unta?
5.      Bagaimana cara reproduksi burung unta?
6.      Bagaimana pandangan islam mengenai daging burung unta?

III.      TUJUAN
1.      Memahami klasifikasi burung unta.
2.      Dapat memahami morfologi dan anatomi burung unta.
3.      Dapat mengetahui kandungan yang terdapat di dalam daging burung unta.
4.      Mengetahui perilaku burung unta.
5.      Memahami hadist atau ayat Al-Qur’an dan ilmiah mengenai peranan burung unta bagi kehidupan.
6.      Mengetahui cara reproduksi burung unta















IV.      PEMBAHASAN
A.    Klasifikasi
Burung unta yang sudah punah maupun yang masih hidup berasal dari benua Afrika. Burung unta tersebut dimasukkan ke dalam ordo sruthioniformes dan termasuk species Struthio camelus (Harrison, 1982). Species ini memiliki 6 subspecies, satu diantaranya telah punah pada tahun 1914 yaitu : Struthio camelus syriacus yang berasal dari gurun pasir siria. Sedangkan lima sub species lainnya berkembang  di habitat asalnya di berbagai negara Afrika  dan beberapa negara di luar Afrika seperti Amerika, Australia, Eropa dan negara-negara di Asia seperti Indonesia. Black (1995) memperkirakan bahwa sub species burung unta yang masih hidup dan dipelihara hanya tinggal 4 sub species.
Klasifikasi burung unta menurut Harrison (1982) adalah sebagai berikut :
Kingdom: animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Struthioniformes
Family: Struthionidae
Genus: Struthio
Species: Struthio camelus
Sub Species:                              gambar 1.1
1.      Sc. syriacus (Gurun Pasir Siria) : punah pada tahun 1914
2.      Sc. australis (Afrika Selatan, Angola) : burung Unta berleher biru
3.      Sc. camelus (Etiopia, Nigeria) : burung unta berleher merah
4.      Sc. spatzi (Mauritania)
5.      Sc. massaicus (Kenya, Tanzania) : burung unta berleher merah
6.      Sc. molybdophanes (Kenya, Somalia) : burung unta berleher biru
Dari klasifikasi di atas terlihat bahwa berdasarkan warna leher, burung unta dibagi ke dalam dua golongan yaitu: burung unta berleher biru dan burung unta berleher merah. Harrison (1982) melaporkan tentang terdapatnya burung unta hitam dari Afrika yang dihasilkan dari persilangan burung unta antara sub spesies Struthio camelus, massaicus, australis dan syriacus. Bangsa burung unta yang saat ini sudah dibudidayakan di Indonesia adalah burung unta yang berleher biru dan berleher hitam.

Gambar 1.2
B.     Morfologi dan Anatomi Burung unta (Struthio camelus)
1.      Morfologi Burung Unta
Burung unta (Struthio camelus) diklasifikasikan dalam phylum Chordata, subphylum Vertebrata, superclassis Tetrapoda, classis  Aves, parvclassis Palaeognathae, ordo Struthioniformes, familia Struthionidae. Hewan ini termasuk hewan cursorial karena dapat melakukan perjalanan jarak jauh dan juga mampu berlari cepat hingga 65 km/jam untuk melarikan diri dari predator.
Burung unta memiliki ciri-ciri ukuran tubuhnya besar, kepala, leher dan tungkai berbulu tipis kepala kecil, leher panjang dan teratur, paruh pendek dan besar,  bulu tidak bercabang, kaki berjari dua,  tulang dada tanpa lunas, tidak ada gigi, terdapat simfisid pubis, dengan pygostyle.
Untuk berlari dengan kecepatan tinggi, burung unta memiliki desain musculoskeletal yang istimewa. Seperti aves lainnya, tulang-tulang burung unta berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang.




Gambar. 1.3
 
2.      Anatomi Burung Unta
Pada sistema skeleton, terjadi  modifikasi pada skeleton apendicularenya. Ekstremitas craniale mereduksi sehingga tidak dapat berfungsi untuk terbang, sedangkan ekstremitas caudale berkembang baik menjadi panjang dan kuat dengan digiti yang berjumlah 2. Burung unta juga memiliki cinggulum pelvicale yang ringan, cranium kecil, vertebra cervicalis panjang, sternum tidak berlunas. vertebra kaudal bebas, tulang karakoid dan skapula kecil. Hal ini menyebabkan burung unta dapat berlari dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Burung unta memiliki otot merah yang dapat bekerja hebat secara terus menerus dan tidak muda lelah. Otot ekstremitas panggul pada burung unta berkembang dengan baik, dengan otot besar di tungkai proksimal dan tendon panjang. Proporsi terbesar volume otot panggul ada pada ekstensor pinggul, sedangkan kapasitas terbesar untuk menghasilkan energi ditemui di ekstensor pergelangan kaki, banyak juga yang disusun dengan tendon panjang sehingga  secara fungsional cocok untuk penyimpanan energi elastis. Hal ini menyebabkan burung unta tidak perlu mengeluarkan energi terlalu banyak untuk berlari cepat.
Gambar 1.4



C.    Perilaku Burung unta (Struthio camelus)
Burung unta (Struthio camelus) mengulurkan leher mereka dan meletakkan kepalanya di tanah agar tidak terlihat, Pada kenyata-annya. Mereka merunduk ke pasir hanya untuk menelan beberapa batu yang membantu mencerna makanan di dalam tembolok mereka. Burung unta (Struthio camelus) sangat kuat sehingga satu tendangan di pemangsa, seperti singa, bisa berakibat fatal. Burung unta (Struthio camelus) betina menunjukkan kemampuan yang luar biasa untuk mengenali telurnya sendiri bahkan ketika bercampur dengan telur betina lain dalam sarang komunal mereka.

D.    Reproduksi
Reproduksi untuk Ostrich sangat menarik. Selama musim kawin hidup atau pasangan hidup terisolasi akan bergabung menjadi kelompok yang disebut kawanan. Mereka akan memiliki laki-laki dominan yang mengurus mereka. Mereka juga akan memiliki perempuan yang dominan. Dia adalah satu-satunya yang laki-laki yang dominan akan kawin dengan betina.
Agar jantan lain untuk kawin mereka harus menarik betina melalui ritual menari. Dia akan memiliki keputusan akhir dengan siapa dia akan kawin dengan. Para betina hanya akan kawin dengan satu laki-laki, tetapi laki-laki mungkin kawin dengan beberapa betina. Ada satu sarang yang sangat besar yang dibuat untuk telur untuk ditempatkan ke dalam.





V.         ARGUMENTASI
Semua makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini baik itu kelas aves, mamalia, reptil, dan sebagainya memiliki peranan penting bagi kehidupan. Semua hewan memiliki dampak positif dan negatif. Seperti yang diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat satu yang berbunyi:
$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qèù÷rr& ÏŠqà)ãèø9$$Î/ 4 ôM¯=Ïmé& Nä3s9 èpyJŠÍku5 ÉO»yè÷RF{$# žwÎ) $tB 4n=÷FムöNä3øn=tæ uŽöxî Ìj?ÏtèC ÏøŠ¢Á9$# öNçFRr&ur îPããm 3 ¨bÎ) ©!$# ãNä3øts $tB ߃̍ムÇÊÈ

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
An-Nawawi rahimahulah berkata: “Para pengikut madzhab kami sepakat bahwa halal untuk makan burung unta, ayam, itik, burung al-qatha, ‘ushfur (seperti burung pipit), burung qumburah (yang berjambul), burung durraj, dan merpati (dara).” (Syarh al-Muhadzdzab 7/22).

Burung terbesar di dunia ini contohnya seperti burung unta (Struthio camelus) dagingnya justru mirip dengan sapi dalam hal rasa dan tekstur. Namun, warna merah pada daging burung unta lebih pekat dibandingkan dengan daging sapi. Di dalamnya juga terkandung vitamin B lebih banyak daripada daging sapi maupun daging ayam. Biasanya daging burung unta dimasak dengan cara dibakar, dipanggang, ditumis, atau dengan teknik braising (ungkep).
Dalam per 100 gram daging burung unta mentah mengandung:
116      kalori
2,4       gram lemak
0,81     gram lemak jenuh
71        miligram kolesterol
21,99   gram protein
Daging Burung Unta sebelum ini amat terkemuka dan dipercayai oleh masyarakat di negara Barat seperti Afrika, Amerika Syarikat dan negara-negara lain. Burung Unta digemari oleh ahli sukan yang terkenal. Daging Burung Unta dapat menjauhi penyakit lumpuh, menghilangkan penyakit ghout, menguatkan tulang dan urat saraf. Melancarkan pengaliran darah ke jantung. Bagi kaum wanita pula ia dapat menjaga badan dan awet muda.
Diantara khasiat utama untuk:
§      Sakit lutut dan sendi.
§      Melancarkan perjalanan darah ke jantung.
§      Darah Tinggi, Kencing Manis.
§      Sesak Nafas dan Lelah.
§      Lemah Tenaga Batin.
§      Keletihan.
§      Ringan Badan dan Bertenaga.
Menurut Hallam (1992) Sebagian besar produk lemak, leher dan tulang merupakan komoditas pasar dalam negeri: Pasar nternasional untuk daging dan kulit burung Unta terdapat di negara-negara Eropa, Amerika, Asia terutama Jepang dan Cina serta Afrika. Berdasarkan laporan tahunan perusahaan "Little Karoo Agricultural Cooperation Ltd. Di Oudtshoorn, Afrika Selatan" pada tahun 1993, pendapatan utama perusahaan berasal dari kulit 76,0%, daging 16,5 % dan bulu 7,5 % (SMITH et al., 1995). Ini memberi indikasi bahwa kulit, daging danbulu merupakan produk utama perusahaan tersebut . Persentas° dan produk utama peternakan burung Unta di negara-negara lain bervariasi sesuai dengan daya serap pasar di dalam negeri dan pasar internasional . Seekor burung Unta berumur 14 bulan dengan bobot badan minimal 75 kg rata-rata menghasilkan kulit seluas 1,2 m2 dan daging sebanyak 35 kg (SMITH et al., 1995). Kulit burung Unta bahkan dikenal sebagai Rolls Royce-rya produk kulit karena penampilannya yang unik dengan daya tahan yang kuat (DALE, 1995x). Secara industri, kulit burung Unta digunakan sebagai bahan baku untuk industri sepatu, dompet, ikat pinggang dan tas. Minyak/lemak burung Unta digunakan untuk bahan baku kosmetik yang bermutu baik (DALE, 1995b). Leher burung Unta sudah disajikan pada beberapa restoran di Jakarta dengan menu sup leher. Suatu usaha produksi termasuk produksi peternakan hanya akan berhasil jika produk yang dihasilkannya dapat dipasarkan dan memberi keuntungan. Oleh karena produk burung Unta baru diperkenalkan di Indonesia maka upaya pemasyarakatannya perlu dikemas secara terprogram, baik oleh pihak swasta maupun pemerintah. Hal ini perlu dilakukan agar usaha produksi burung Unta yang sudah dimulai tersebut dapat dikembangkan ke dalam suatu industri burung Unta yang terintegrasi .

Gambar. 1.5


















DAFTAR PUSTAKA
BLACK, D. 1995 . The anatomy and physiology of the ostrich . Proceedings of the Fifth Australian Ostrich Association Conference, Gold Coast, Qid. Australia. pp:11-14 .
Campbel, Reece. 2008. Biologi Edisi ke Delapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga
DALE, C. 1995a. The Australian ostrich industry-no gamble. Proceedings of the Fifth Australian Ostrich Association Conference, Gold Coast, Qld. Australia. pp : 116-117 .
DALE, C. 1995b. The industry now and where we are headed. Proceedings of the Fifth Australian Ostrich Association Conference, Gold Coast, Qld. Australia. pp : 1-4 .
DARMINTo dan S . BAHRI. 1998. Mengenal penyakit-penyakit menular penting pada burung Unta (Struthio camelus). Wartazoa 7 (1) : 22-32.
HALLAM, M.G. 1992. The Topaz Introduction to Practical Ostrich Farming. Superior print and packaging, Harare, Zimbabwe.
HARRISON, C .J .O. 1982. The Encyclopedia ofBinds. Peerage books, London.
MCCREATH, A. 1998. Ostrich sharing farming system and its commercial market in Australia and the world. Seminar Terobosan Mutakhir Industri Peternakan Burung Unta. Jakarta: Hotel Millenium.
ShuTH, W.A. S.C. CiLLERs, F. D. MELLETT, dan S.J. Van SCHALKWYK. 1995. Ostrich production-South African prospective. Biotechnology in the feed industry. Proceedings of Alltech, 11th Annual Symposium (Editor: T.P . LYoxs andK. A. JAcQuEs) . pp : 175-197.

2 komentar:

  1. burung unta bisa berlari lebih cepat dari kuda dan burung unta jantan bisa mengaum seperti singa
    Inzanami

    BalasHapus