PERANAN BURUNG
UNTA BAGI KEHIDUPAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM
Mata
Kuliah : Zoologi Vertebrata
Dosen Pengampu : Eka Fitria S.Si M.Pd
Dosen Pengampu : Eka Fitria S.Si M.Pd
Diajukan
untuk memenuhi tugas mandiri zoologi vertebrata
Disusun
oleh:
Reiza
Fitri Yulia
Nim
: 14121610722
Kelas/Semester:
Biologi B/4
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2014
I.
PENDAHULUAN
Selama
hampir 200 juta tahun, vertebrata hanya hidup di lautan, namun sekitar 360juta
tahun lalu, evolusi tungkai pada salah satu garis keturunan vertebrata membuka
jalan bagi hewan-hewan ini untuk mengolonisasi daratan. Di darat mereka
berdiversifikasi menjadi amfibia, reptil (termasuk burung), dan mamalia
(Campbell, Reece, 2008).
Burung
unta (Struthio camelus) sudah
dibudidayakan di Afrika Selatan lebih dari 100 tahun yang lalu (Hallam, 1992),
akan tetapi informasi tentang tekhnologi budidaya dan industrinya sangat
terbatas. Keterbatasan informasi ini tidak hanya dirasakan di dalam negeri saja
(Darminto dan Bahri, 1998), tetapi juga di dunia seperti yang disampaikan oleh
Mccreath (1998).
Burung
unta merupakan bangsa burung terbesar yang masih hidup di dunia. Burung unta
dewasa dapat mencapai berat antara 150-200 kg dengan tinggi sekitar 2-3 m.
Tidak seperti lazimnya burung yang mampu terbang, burung besar tersebut hanya
mampu lari kencang dengan kecepatan 60km/jam tanpa mengudara. Kemampuan lari
kencang tersebut berguna terutama untuk menghindar dari serangan predator seperti
harimau atau hewan pemangsa lain yang dulu hidup bersama di savana afrika.
Burung
unta mulai dibudidayakan di indonesia pada tahun 1996. Walaupun dikenal sebagai
komoditas ternak yang baru, populasinya berkembang dengan pesat di indonesa.
Diperkirakan populasi burung unta saat ini sudah mendekati 10.000 ekor.
Kecepatan perkembangan populasi tersebut diduga karena kemampuan reproduksi
burung unta serta daya tarik produk yang dihasilkannya seperti daging kulit dan
bulu. Daging burung unta dapat dibagi ke dalam 4 golongan besar berurut dari
termahal ke termurah yaitu: fillet, steak, roast dan trimmed (Mccreath,1998). Keempat
golongan daging tersebut dapat dijadikan sebagai sumber daging untuk kebutuhan
dalam negeri maupun sebagai komoditas ekspor.
II.
RUMUSAN
MASALH
1. Bagaimana
klasifikasi burung unta?
2. Bagaimana
bentuk morfologi dan anatomi pada burung unta?
3. Apa
kandungan yang terdapat dalam daging unta?
4. Seperti
apa perilaku burung unta?
5. Bagaimana
cara reproduksi burung unta?
6. Bagaimana
pandangan islam mengenai daging burung unta?
III.
TUJUAN
1. Memahami
klasifikasi burung unta.
2. Dapat
memahami morfologi dan anatomi burung unta.
3. Dapat
mengetahui kandungan yang terdapat di dalam daging burung unta.
4. Mengetahui
perilaku burung unta.
5. Memahami
hadist atau ayat Al-Qur’an dan ilmiah mengenai peranan burung unta bagi
kehidupan.
6. Mengetahui
cara reproduksi burung unta
IV.
PEMBAHASAN
A.
Klasifikasi
Burung
unta yang sudah punah maupun yang masih hidup berasal dari benua Afrika. Burung
unta tersebut dimasukkan ke dalam ordo sruthioniformes dan termasuk species Struthio camelus (Harrison, 1982).
Species ini memiliki 6 subspecies, satu diantaranya telah punah pada tahun 1914
yaitu : Struthio camelus syriacus yang
berasal dari gurun pasir siria. Sedangkan lima sub species lainnya
berkembang di habitat asalnya di berbagai
negara Afrika dan beberapa negara di
luar Afrika seperti Amerika, Australia, Eropa dan negara-negara di Asia seperti
Indonesia. Black (1995) memperkirakan bahwa sub species burung unta yang masih
hidup dan dipelihara hanya tinggal 4 sub species.
Klasifikasi burung unta menurut Harrison (1982)
adalah sebagai berikut :
Kingdom:
animalia
Phylum:
Chordata
Class:
Aves
Order:
Struthioniformes
Family:
Struthionidae
Genus:
Struthio
Species:
Struthio camelus
Sub
Species: gambar
1.1
1. Sc.
syriacus (Gurun Pasir Siria) : punah pada tahun 1914
2. Sc.
australis (Afrika Selatan, Angola) : burung Unta berleher biru
3. Sc.
camelus (Etiopia, Nigeria) : burung unta berleher merah
4. Sc.
spatzi (Mauritania)
5. Sc.
massaicus (Kenya, Tanzania) : burung unta berleher merah
6. Sc.
molybdophanes (Kenya, Somalia) : burung unta berleher biru
Dari klasifikasi
di atas terlihat bahwa berdasarkan warna leher, burung unta dibagi ke dalam dua
golongan yaitu: burung unta berleher biru dan burung unta berleher merah. Harrison
(1982) melaporkan tentang terdapatnya burung unta hitam dari Afrika yang
dihasilkan dari persilangan burung unta antara sub spesies Struthio camelus, massaicus, australis dan syriacus. Bangsa burung
unta yang saat ini sudah dibudidayakan di Indonesia adalah burung unta yang berleher
biru dan berleher hitam.
Gambar 1.2
B.
Morfologi
dan Anatomi Burung
unta (Struthio camelus)
1.
Morfologi
Burung Unta
Burung
unta (Struthio camelus) diklasifikasikan dalam phylum Chordata, subphylum Vertebrata,
superclassis Tetrapoda, classis Aves,
parvclassis Palaeognathae, ordo Struthioniformes, familia Struthionidae. Hewan ini
termasuk hewan cursorial karena dapat melakukan perjalanan jarak jauh dan juga
mampu berlari cepat hingga 65 km/jam untuk melarikan diri dari predator.
Burung unta memiliki ciri-ciri
ukuran tubuhnya besar, kepala, leher dan tungkai berbulu tipis kepala
kecil, leher panjang dan teratur, paruh pendek dan besar, bulu
tidak bercabang, kaki berjari dua, tulang dada tanpa
lunas, tidak ada gigi, terdapat simfisid pubis, dengan pygostyle.
Untuk
berlari dengan kecepatan tinggi, burung unta memiliki desain musculoskeletal
yang istimewa. Seperti aves lainnya, tulang-tulang burung unta berongga dan
ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang.
Gambar. 1.3
|
2. Anatomi Burung Unta
Pada sistema
skeleton, terjadi modifikasi pada skeleton apendicularenya. Ekstremitas
craniale mereduksi sehingga tidak dapat berfungsi untuk terbang, sedangkan
ekstremitas caudale berkembang baik menjadi panjang dan kuat dengan digiti yang
berjumlah 2. Burung unta juga memiliki cinggulum pelvicale yang ringan, cranium
kecil, vertebra cervicalis panjang, sternum tidak berlunas. vertebra kaudal
bebas, tulang karakoid dan skapula kecil. Hal ini menyebabkan burung unta dapat
berlari dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Burung unta memiliki otot merah yang dapat bekerja hebat secara terus
menerus dan tidak muda lelah. Otot ekstremitas panggul pada burung unta
berkembang dengan baik, dengan otot besar di tungkai proksimal dan tendon
panjang. Proporsi terbesar volume otot panggul ada pada ekstensor pinggul,
sedangkan kapasitas terbesar untuk menghasilkan energi ditemui di ekstensor
pergelangan kaki, banyak juga yang disusun dengan tendon panjang sehingga
secara fungsional cocok untuk penyimpanan energi elastis. Hal ini
menyebabkan burung unta tidak perlu mengeluarkan energi terlalu banyak untuk
berlari cepat.
Gambar 1.4
C. Perilaku Burung unta (Struthio
camelus)
Burung unta (Struthio camelus) mengulurkan leher mereka dan meletakkan
kepalanya di tanah agar tidak terlihat, Pada kenyata-annya. Mereka merunduk ke
pasir hanya untuk menelan beberapa batu yang membantu mencerna makanan di dalam
tembolok mereka. Burung unta (Struthio camelus) sangat kuat sehingga
satu tendangan di pemangsa, seperti singa, bisa berakibat fatal. Burung unta (Struthio
camelus) betina menunjukkan kemampuan yang luar biasa untuk mengenali
telurnya sendiri bahkan ketika bercampur dengan telur betina lain dalam sarang
komunal mereka.
D. Reproduksi
Reproduksi untuk Ostrich sangat menarik. Selama musim kawin hidup atau
pasangan hidup terisolasi akan bergabung menjadi kelompok yang disebut kawanan.
Mereka akan memiliki laki-laki dominan yang mengurus mereka. Mereka juga akan memiliki
perempuan yang dominan. Dia adalah satu-satunya yang laki-laki yang dominan
akan kawin dengan betina.
Agar jantan lain untuk kawin mereka
harus menarik betina melalui ritual menari. Dia akan memiliki keputusan akhir
dengan siapa dia akan kawin dengan. Para betina hanya akan kawin dengan satu
laki-laki, tetapi laki-laki mungkin kawin dengan beberapa betina. Ada satu
sarang yang sangat besar yang dibuat untuk telur untuk ditempatkan ke dalam.
V.
ARGUMENTASI
Semua
makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini baik itu kelas aves, mamalia, reptil, dan sebagainya memiliki peranan penting bagi kehidupan. Semua
hewan memiliki dampak positif dan negatif. Seperti yang diterangkan dalam
Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat satu yang berbunyi:
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qèù÷rr& Ïqà)ãèø9$$Î/ 4 ôM¯=Ïmé& Nä3s9 èpyJÍku5 ÉO»yè÷RF{$# wÎ) $tB 4n=÷Fã öNä3øn=tæ uöxî Ìj?ÏtèC Ïø¢Á9$# öNçFRr&ur îPããm 3 ¨bÎ) ©!$# ãNä3øts $tB ßÌã ÇÊÈ
Artinya:
Hai
orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. dihalalkan bagimu binatang
ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
An-Nawawi
rahimahulah berkata: “Para pengikut madzhab kami sepakat bahwa halal untuk
makan burung unta, ayam, itik, burung al-qatha, ‘ushfur (seperti burung pipit),
burung qumburah (yang berjambul), burung durraj, dan merpati (dara).” (Syarh
al-Muhadzdzab 7/22).
Burung
terbesar di dunia ini contohnya seperti burung unta (Struthio camelus) dagingnya
justru mirip dengan sapi dalam hal rasa dan tekstur. Namun, warna merah pada
daging burung unta lebih pekat dibandingkan dengan daging sapi. Di dalamnya
juga terkandung vitamin B lebih banyak daripada daging sapi maupun daging ayam.
Biasanya daging burung unta dimasak dengan cara dibakar, dipanggang, ditumis,
atau dengan teknik braising (ungkep).
Dalam
per 100 gram daging burung unta mentah mengandung:
116 kalori
2,4 gram lemak
2,4 gram lemak
0,81 gram lemak jenuh
71 miligram kolesterol
21,99 gram protein
Daging
Burung Unta sebelum ini amat terkemuka dan dipercayai oleh masyarakat di negara
Barat seperti Afrika, Amerika Syarikat dan negara-negara lain. Burung Unta
digemari oleh ahli sukan yang terkenal. Daging Burung Unta dapat menjauhi
penyakit lumpuh, menghilangkan penyakit ghout, menguatkan tulang dan urat
saraf. Melancarkan pengaliran darah ke jantung. Bagi kaum wanita pula ia dapat
menjaga badan dan awet muda.
Diantara khasiat utama untuk:
§
Sakit lutut dan sendi.
§
Melancarkan perjalanan
darah ke jantung.
§
Darah Tinggi, Kencing
Manis.
§
Sesak Nafas dan Lelah.
§
Lemah Tenaga Batin.
§
Keletihan.
§
Ringan Badan dan
Bertenaga.
Menurut Hallam
(1992) Sebagian besar produk lemak, leher dan tulang merupakan komoditas pasar
dalam negeri: Pasar nternasional untuk daging dan kulit burung Unta terdapat di
negara-negara Eropa, Amerika, Asia terutama Jepang dan Cina serta Afrika. Berdasarkan
laporan tahunan perusahaan "Little Karoo Agricultural Cooperation Ltd. Di Oudtshoorn,
Afrika Selatan" pada tahun 1993, pendapatan utama perusahaan berasal dari
kulit 76,0%, daging 16,5 % dan bulu 7,5 % (SMITH et al., 1995). Ini memberi
indikasi bahwa kulit, daging danbulu merupakan produk utama perusahaan tersebut
. Persentas° dan produk utama peternakan burung Unta di negara-negara lain
bervariasi sesuai dengan daya serap pasar di dalam negeri dan pasar
internasional . Seekor burung Unta berumur 14 bulan dengan bobot badan minimal
75 kg rata-rata menghasilkan kulit seluas 1,2 m2 dan daging sebanyak 35 kg
(SMITH et al., 1995). Kulit burung Unta bahkan dikenal sebagai Rolls Royce-rya
produk kulit karena penampilannya yang unik dengan daya tahan yang kuat (DALE,
1995x). Secara industri, kulit burung Unta digunakan sebagai bahan baku untuk
industri sepatu, dompet, ikat pinggang dan tas. Minyak/lemak burung Unta
digunakan untuk bahan baku kosmetik yang bermutu baik (DALE, 1995b). Leher
burung Unta sudah disajikan pada beberapa restoran di Jakarta dengan menu sup
leher. Suatu usaha produksi termasuk produksi peternakan hanya akan berhasil
jika produk yang dihasilkannya dapat dipasarkan dan memberi keuntungan. Oleh
karena produk burung Unta baru diperkenalkan di Indonesia maka upaya
pemasyarakatannya perlu dikemas secara terprogram, baik oleh pihak swasta
maupun pemerintah. Hal ini perlu dilakukan agar usaha produksi burung Unta yang
sudah dimulai tersebut dapat dikembangkan ke dalam suatu industri burung Unta
yang terintegrasi .
Gambar.
1.5
DAFTAR PUSTAKA
BLACK,
D. 1995 . The anatomy and physiology of the ostrich . Proceedings of the Fifth
Australian Ostrich Association Conference, Gold Coast, Qid. Australia. pp:11-14
.
Campbel,
Reece. 2008. Biologi Edisi ke Delapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga
DALE,
C. 1995a. The Australian ostrich industry-no gamble. Proceedings of the Fifth
Australian Ostrich Association Conference, Gold Coast, Qld. Australia. pp :
116-117 .
DALE,
C. 1995b. The industry now and where we are headed. Proceedings of the Fifth
Australian Ostrich Association Conference, Gold Coast, Qld. Australia. pp : 1-4
.
DARMINTo
dan S . BAHRI. 1998. Mengenal penyakit-penyakit menular penting pada burung
Unta (Struthio camelus). Wartazoa 7 (1) : 22-32.
HALLAM,
M.G. 1992. The Topaz Introduction to Practical Ostrich Farming. Superior print
and packaging, Harare, Zimbabwe.
HARRISON,
C .J .O. 1982. The Encyclopedia ofBinds. Peerage books, London.
MCCREATH,
A. 1998. Ostrich sharing farming system and its commercial market in Australia
and the world. Seminar Terobosan Mutakhir Industri Peternakan Burung Unta.
Jakarta: Hotel Millenium.
ShuTH,
W.A. S.C. CiLLERs, F. D. MELLETT, dan S.J. Van SCHALKWYK. 1995. Ostrich
production-South African prospective. Biotechnology in the feed industry. Proceedings
of Alltech, 11th Annual Symposium (Editor: T.P . LYoxs andK. A. JAcQuEs) . pp :
175-197.
burung unta bisa berlari lebih cepat dari kuda dan burung unta jantan bisa mengaum seperti singa
BalasHapusInzanami
hahahahaha iya mas bro
BalasHapus