Minggu, 23 November 2014

MAGNOLIOPHYTA SUBCLASSIS CARYOPHYLLIDAE DAN SUBCLASSIS DILLENIDAE



MAGNOLIOPHYTA
SUBCLASSIS CARYOPHYLLIDAE DAN SUBCLASSIS DILLENIDAE
Selasa 15 April pukul 13.00 s/d 14.30




 








Disusun oleh
Reiza Fitri Yulia
14121610722
Biologi-B/4
Kelompok: 4

Asisten praktikum: 1. Ali Nurdin
 2. Rini Sulastri





PUSAT LABORATORIUM (PUSLAB) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2014


ACARA PRAKTIKUM 3
MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS CARYOPHYLLIDAE DAN SUBCLASSIS DILLENIDAE)

I.       TUJUAN
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subclassis Caryiophyllidae dan subclassis Dillenidae.
2.      Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada famili-famili yang ada dalam subclassis Caryiophyllidae dan subclassis Dillenidae.
II.    DASAR TEORI
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
Subkelas Caryophyllidae merupakan dikotiledone dengan polen trinukleatus dan jarang binukleatus. Ovulum bitegmik dengan plasenta sentralis atau basalis. Subkelas Caryophyllidae terdiri atas 3 ordo, 14 familia, dan kurang lebih 11.000 spesies dan hampir 90% adalah anggota ordo Caryophyllales. Dua ordo lainnya adalah Polygonales dan Plumbaginales (Conqruist, 1981 : 231).
Ordo Caryophyllales terdiri atas 12 familia, yaitu : Phytolacaceae, Nyctaginaceae, Achatocarpaceae, Didieraceae, Aizoaceae, Cactaceae, Chenopodiaceae, Amaranthaceae, Portulacaceae, Basellaceae, Molluginaceae, dan Caryophyllaceae. 
Familia-familia dari ordo Caryophyllales :
a.       Familia Nyctaginaceae
Deskripsi umum familia ini adalah herba atau tumbuhan berkayu, daun berhadapan atau tersebar, tanpa daun penumpu, tunggal tanpa lekuk. Bunga bersiri sendiri atau tidak, dengan tenda bunga, beraturan, berkelamin 1 atau 2, pada pangkalnya terdapat daun pelindung hijau atau berwarna, yang kadang-kadang membentuk kelopak semu. Tenda bunga bersatu hijau atau berwarna. Benang sari 1-10, tertancap pada dasar bunga, pada pangkalnya bersatu. Kepala sari beruang 2, bakal buah menumpang duduk atau bertangkai pendek beruang 1. Buah diselubungi oleh pangkal tenda bunga (yang mengeras), bersama-sama membentuk buah semu, tidak pecah. (Steenis, 1978). Genus dari familia Nyctaginaceae adalah Bougainvillea dan Mirabilis. 
b.      Famili Amaranthaceae
Ciri umum dari kelas ini adalah habitusnya berupa herba, sehingga sudah termasuk maju dalam segi habitusnya. Daunnya merupakan daun tunggal, dengan letaknya tersebar atau berhadapan. Bunganya tidak begitu menarik, bunganya kecil, tungal, sering diliputi oleh braktea, atau brakteola.  Setiap bunganya memiliki simetri aktinomorf, bi- atau uniseksual, periantium 3-5 helai, sepaloid kering berbentuk selaput, lepas atau bersatu bagian di bagian dasarnya. Stamen sebanyak perianthiumnya dengan letak berhadapan dengan helaian perianthium. Perianthium lepas-lepas atau bersatu dibawah membentuk tabung. Ovarium superum, 2-3 karpel, 1 ruangan dengan atu atau beberapa ovulum. 
c.       Famili Portulacaceae
Habitus umumnya semak smpai herba, umur semusim. Batang bulat, beruas, atau tidak beruas warna hijau atau merah kecoklatan. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan 'pangkal tumpul, tepi rata, berdaging, duduk daun tersebar, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm, warnanya hijau. Bunga umumnya majemuk, terletak di ujung cabang, bunganya kecil, kelopak hijau, dan umumnya bertaju dan bersayap, mahkota bentuk jantung, kepala putik tiga sampai dengan lima, warnyana bunga putih, kuning, merah muda. Menghasilkan buah tunggal, berbentuk kotak, berbiji banyak, dan berwarna hijau. Biji umunya: Bulat, kecil, mengkilat, hitam. Akar, Tunggang, dengan warna putih kotor.
Manfaat : Herba dari tanaman yang termasuk dalam famili ini berkhasiat sebagai obat mencret, obat penurun panas dan obat radang lambung.
d.      Famili Caryophyllaceae
Tumbuhan yang termasuk dalam famili ini memiliki Habitus Herba, dengan pola percabangan simpodial, dan umur tumbuhan 1 tahun. Daun merupakan daun tunggal, dengan duduk daun brseling berhadapan. Pola pertulangan daun Brachidodromous.
Bunganya merupakan bunga majemuk, dengan kelamin biseksual (kelamin jantan dan betina berada dalam 1 pohon). Calix korolnya salah satu bersatu, stamen lepas, dan pistillumnya bercabang 3. Simetri bunganya merupakan simetri syncarp, dengan tipe plasenta centralis. Menghasilkan buah tunggal.
e.       Famili Cactaceae
Tumbuhan yang termasuk dalam famili ini memiliki Habitus berupa herba, dengan pola percabagan simpodial, dan umur tumbuhan 2 tahun. Daunnya merupakan daun tunggal, dengan pola duduk daun berkarang, namun belum memiliki pola pertulangan daun, daunnya tereduksi menjadi bentuk duri.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biseksual, dimana alat perkembang biakan jantan dan betinanya terdapat dalam satu pohon. Bungannya merupakan bunga tunggal, dan termasuk bunga perigonium (tidak bisa dibedakan kalix corola), dan simetri bunga actinomorph. Stamennya lepes-lepas, dan stigma bercabang 5. Kedudukan Ovariumnya inferum, dengan tipe plasenta parietalis, dan menghasilkan buah tunggal. Tumbuhan dalam famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
Subkelas Dilleniidae merupakan dikotiledonae dengan bentuk habitus herba atau berkayu, daun kebanyakan tunggal dan beberapa saja daunnya yang majemuk, bunga polypetal jarang apetal, gynoecium synkarp, kecuali pada ordo Dillenidae ada beberapa apokarp, ovarium pada umumnya superum kecuali pada Lecythidales dan beberapa anggota Violales, plasenta beragam ada yang aksilaris, ada yang basalis, dan ada juga yang parietal.
Dillenidae tampak jelas berkembang dari Magnoliidae, tipe karpel yang apokarp pada Dilleniales merupakan penghubung antara subkelas Magnoliidae dan Dillenidae, dari subkelas Magnoliidae, merupakan Familia Lilliaceae diduga merupakan Familia yang paling dekat hubungannya dengan Dillenidae, dalam subkelas Dillenidae, Familia Theales sentral sebab semua ordo (kecuali Dilleniales) dalam subkelas Dillenidae berkembang dari Theales.
Subkelas Dillenidae terdiri atas 13 ordo , 78 Familia, kurang lebih 25.000 species. Tiga per empat dari sejumlah species tersebut berasal dari 5 ordo, yaitu Violales (5000 species), Capparales (4000 species), Ericales (4000 species), Theales (3500 species), dan Malvales ( 3000-3500 species ) , dan ordo-ordo yang lain antara lain yaitu Dilleniales, Lecythidales, Nepenthales, Salicales, Batales, Diapensales, Ebenales dan Primunales (Conqruist, 1981 : 289).

III.             ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.      Lup
2.      Lembar pengamatan
3.      Alat tulis
B.     Bahan
1.      Ginseng jawa (Talinum paniculatum)
2.      Jawer Ayam (Celosia argentea)
3.      Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa)
4.      Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
5.      Pepaya (Carica papaya)

7.      Labu Air atau labu putih (Lagenaria Siceraria)

8.      Bayam duri (Amaranthus spinosus L)






IV.             PROSEDUR KERJA
1.      Diamati tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya.
2.      Kemudian diamati bagian daunnya dalam hal filotakasis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya.
3.      Lalu diamati pula dan dibandingkan bunganya, yaitu: komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Kemudian diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu: corolla, calyx, perigonium, stamen dan pistilum.
5.      Hasil pengamatan kemudian digambar bagian-bagian tumbuhan, yaitu meliputi: percabangan tumbuhan, penampang memanjang bunga serta braktea, stamen dan pistilum, serta diberi nama bagian-bagian tumbuhan tersebut.



















V.                HASIL PENGAMATAN































VI.             PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum kali ini membahas tentang Magnoliophyta dari subclassis Caryophyllidae dan subclassic Dillenidae. Dimana praktikum kali ini membahas species Ginseng jawa (Talinum paniculatum) dari famili Portulacaceae, Jawer Ayam (Celosia argentea) dan Bayam duri (Amaranthus spinosus L) dari famili Amaranthaceae, Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa) dan Bunga Kertas (Bougenvilia spectabilis) dari famili Nyctaginaceae, Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis) dari famili Malvaceae, Pepaya (Carica papaya) dari famili Caricaceae, Labu Air atau labu putih (Lagenaria Siceraria) dari famili Cucurbitaceae.
Pengamatan pertama yaitu membahas tentang bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). Bunga sepatu merupakan salah satu spesies dari famili Malvaceae. Adapun klasifikasi ilmiah bunga sepatu yaitu sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dillenidae
Ordo                : Malvales
Famili              : Malvaceae
Genus              : Hibiscus
Spesies            : Hibiscus rosasinensis


Deskripsi
Habitus Perdu, merupakan tumbuhan tahunan, tegak, tinggi ± 3 m. Percabangan simpodial dengan bentuk/segi penampang batang bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm. Daun bunga sepatu merupakan daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian daun saja. Macam daun tunggal, filotaksi tersebar (Folia sparsa), bentuk daun deltoideus, dengan pertulangan daun (Venatio) menyirip (penninervis) karena ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Tepi daun (Margo Folii) bergerigi (serratus) karena sinus dan angulusnya sama-sama lancip. Ujung daun meruncing karena titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun Nampak sempit panjang dan runcing. Pangkal daun (Basis folii) yaitu membulat (rotundus), Daging daun (intervenium) adalah seperti kertas (papyraceus) karena tipis tetapi cukup tegar. Warna daun adalah hijau tua. Permukaan daun pada bunga sepatu adalah gundul (glabes).
            Bunga merupakan bunga tunggal, karangan bunga berbentuk seperti kariofilaseus dengan simetri bunga aktinomorf. Letak bunga umumnya berada diketiak daun, pada daun terdapat daun penumpu. Mahkota bunga terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota bentuk polipetalous, kelopak bunga umumnya berjumlah lima, benang sari banyak, bentuk tetradinamus dengan kepala sari berwarna kuning, putik berwarna merah merupakan tipe syncarp yaitu 2 karpel atau lebih yang saling berlekatan. Distribusi seks monoesius.
Manfaat
            Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosa sinensis mengandung flavonoida. Di samping itu daunnnya juga mengandung saponin dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C.
Daun H. rosa sinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan. Daun Hibiscus rosasinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan. Oleh masyarakat Nigeria, daun H. rosasinensis digunakan sebagai penambah vitalitas pria (aprodisiaka). Dada et al. (2007) membuktikan bahwa ekstrak etanolik daun tanaman ini memberikan efek anabolik dengan ditandai adanya peningkatan berat badan tikus (22 %) serta bobot testis, epididymis, seminal vesicle dan prostate. Ekstrak  etanolik bunga tanaman ini juga dilaporkandapat menurunkan kadar kolesterol darah total dan serum trigliserida (20-30 %) serta meningkatkan level HDL hingga 12 % dan menurunkan kadar gula darah (Sachdewa A, and Khemani LD. 2003).
Pengamtan kedua yaitu membahas tentang Ginseng jawa (Talinum paniculatum). Ginseng jawa merupakan species dari famili Portulacaceae. Som Jawa (Talinum paniculatum (Jacq) Gaertn) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis yaitu Amerika Tenggara dan Selatan, yang tumbuh pada ketinggian 5 – 1.250 m diatas permukaan laut. Di Jawa ditanam sebagai tanaman tanaman obat, tanaman hias dan kadang – kadang merupakan tanaman liar. Som Jawa adalah terna tahunan yang tumbuh tegak, akarnya berdaging tebal, biasa dipergunakan sebagai pengganti Kolesom.
Adapun klasifikasi ilmiah dari ginseng jawa yaitu sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Caryophyllidae
Ordo                : Apiales
Famili              : Portulaceae
Genus              : Talinum
Spesies            : Talinum paniculatum

Deskripsi
Habitus herba dengan percabangan simpodial memiliki bentuk/segi penampang triangularis. Macam daun merupakan daun tunggal dengan filotaksis folio saparsa atau tersebar, bentuk daun bulat telur terbalik dengan pertulangan daun menyirip, tepi daun rata, ujung daun retusus dengan pangkal daun atenatus.
            Macam bunga merupakan bunga tunggal dengan karangan bunga berbentuk rosemorsa atau monopodial, memiliki simetri bunga zigomorf. Mahkota 6 petal dengan jumlah kelopak bunga 6. Tidak memiliki tenda bunga. Alat kelamin terdiri atas benang sari dan putik. Distribusi seks yaitu monoesius.
            Ginseng jawa tau di sebut som jawa memiliki daun yang tebal biasa dijadikan obat dan dijadikan sayuran.
Manfaat
Akar Som Jawa dapat dimanfatkan sebagai tonikum, yang dapat dimanfaatkan pada kondisi badan lemah, berkeringat dingin dan pusing. Aphrodisiak (obat kuat). Batuk dengan dahak dan darah, radang paru - paru. Diare, banyak kencing. Haid tidak teratur, keputihan. Air Susu Ibu (ASI) sedikit. Daun Som Jawa dapat dimanfaatkan Sebagai obat bisul dan memperlancar Air Susu Ibu (ASI).
Kandungan kimia terutama saponin, flavonoid, tamin dan steroid (Kalium 41,44 %, Natrium 10,03 %, Kalsium 2,21 %, Magnesium 5,50 % dan Besi 0,32 %). Mungkin diantara kandungan kimia akar talinum paniculatum Gaertn mempunyai peranan seperti androgen/testosteron didalam tubuh sehingga mempengaruhi jumlah dan motilitas spermatozoa. Oleh karena itu dilakukan penelitian pengaruh infus akar Talinum paniculatum Gaertn terhadap jumlah dan motilitas spermatozoa.
Pengamtan ketiga yaitu membahas tentang Jawer Ayam (Celosia argentea). Jawer ayam atau jengger ayam merupakan species dari famili Amaranthaceae. Adapun klasifikasi ilmiah jewer ayam yaitu sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Caryophyllidae
Ordo                : caryophyllales
Famili              : Amaranthaceae
Genus              : Celosia
Spesies            : Celosia argentea

Deskripsi
Tanaman ini menambah keanekaragaman jenis tanaman hias yang merupakan bagian dari flora. Dari segi morfologi tanaman ini tergolong tanaman terna, Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Terna semusim ini tumbuh tegak, tinggi 60–90 cm, berbatang tebal dan kuat, bercabang, beralur. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5–12 cm, lebar 3,5–6,5 cm, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau dengan sedikit garis merah di tengah daun. Bunga majemuk berbentuk bulir, tebal berdaging, bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat dan bercangap atau bercabang, keluar di ujung batang atau di ketiak daun, warnanya ungu, merah, dadu, atau kuning. Buah kotak, bulat telur, merah kehijauan, retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil, berwarna hitam. Memiliki sistem perakaran tunggang (Radix primaria) (Emilia, 2008).
Habitus jewer ayam yaitu herba dengan percabangan simpodial dan memiliki bentuk/segi penampang setengah bulat dengan permukaan batang sulcatus. Daun tunggal dengan filotaksis folia sparsa atau tersebar, bentuk daun lanceolate atau disebut lanset, pertulangan daun menyirip dengan tepi daun berbentuk intire (rata), ujung daun meruncing, pangkal daun meruncing.
Bunga jewer ayam merupakan macam bunga majemuk, karangan bunga simosa dengan simetri bunga zigomorf. Memiliki mahkota dan kelopak. Kelopak bunga jewer ayam berjumlah 6 buah dengan bentuk seperti liliaseus, tidak memiliki tenda bunga. Alat kelamin bunga terdiri atas benang sari dan putik. Distribusi seks yaitu monoesius.
Manfaat
Jawer Ayam (Celosia argentea) memiliki manfaat yaitu Bunga digunakan untuk pengobatan: perdarahan seperti mimisan (epistaksis), batuk darah (hemoptisis), muntah darah (hematemesis), air kemih berdarah (hematuria), wasir berdarah, perdarahan rahim, disentri, diare, penglihatan kabur, mata merah,
infeksi saluran kencing, kencing nanah, dan  keputihan (leukorea). Tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol.
Pengamatan keempat yaitu membahas tentang Bayam duri atau bayam liar (Amaranthus spinosus L). Bayam duri atau bayam liar merupakan species dari famili Amaranthaceae. Adapun klasifikasi ilmiah bayam liar atau bayam duri yaitu sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Caryophyllidae
Ordo                : caryophyllales
Famili              : Amaranthaceae
Genus              : Amaranthus
Spesies            : Amaranthus spinosus L

Deskripsi
Tanaman ini termasuk familia Amaranthaceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di kebun-kebun, tepi jalan, tanah kosong dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Tingginya dapat mencapai 1 meter. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan melalui bijinya yang bulat, kecil dan hitam. Sebagai tanda khas dari tumbuhan bayam duri yaitu pada pohon batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang mengenal sebagai bayam duri. Bayam duri tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup sinar matahari dengan suhu udara antara 25–35 Celcius.
Habitus herba dengan pola percabangan monopodial memiliki bentuk/segi penampang batang bulat memiliki permukaan batang sulkatus. Bayam liar atau bayam duri memiliki macam daun tunggal, filotaksis folia sparsa, bentuk daun bulat telur, pertulangan daun menyirip, tepi daun daun rata, ujung daun retusus dengan pangkal daun runcing.
Bunga merupakan bunga tunggal berwarna hijau, karangan bunga rosemorsa dengan simetri bunga zigomorf. Letak bunga umumnya berada di ujung daun, namun adapula yang terletak di ketiak daun. Setiap bunga memiliki 5 mahkota. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga inflorencia. Distribusi seks monoesius.
Manfaat
Bayam duri atau bayam liar, terkadang dianggap sebelah mata. Di bandingkan bayam sayur biasa, meski rasanya sama, tumbuhan ini jarang disentuh. Padahal, banyak yang tidak menyadari, selain enak, tumbuhan ini penuh khasiat, menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti disentri, bisul, keputihan, gangguan pernafasan, bronchitis, serta mperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Tanaman ini juga mempunyai sifat masuk meridien jantung dan ginjal. Menghilangkan panas (anti piretik), peluruh kemih (diuretik), menghilang -kan racun (anti-toksin) menghilangkan bengkak, menghentikan diare dan membersihkan darah. Tanaman ini juga bersifat : Rasa manis, pahit dan sejuk.
Kandungan kimia pada bayam liar atau bayam duri yaitu Amarantin, rutin, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta vitamin.
Pengamatan kelima yaitu membahas tentang pepaya (Carica papaya). Pepaya merumakan species dari famili Caricaceae. Adapun klasifikasi ilmiah pepaya yaitu sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Bassicales
Famili              : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : Carica papaya

Deskripsi
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl).
Habitus merupakan perdu dengan pola percabangan monopodial, memiliki bentuk/segi penampang bulat. Pepaya umumnya merupakan daun tunggal dengan filotaksis ekuitan. Bendtuk daun runisinatus dengan pertulangan daun menjari, tepi daun laseratus, ujung daun meruncing, pangkal daun sagitatus.
Bunga pepaya merupakan macam bunga tunggal, bentuk perhiasan bunga seperti corong, merupakan bunga dengan simetri aktinomorf. Memiliki kelopak dan mahkota yang berjumlah lima. Alat kelamin berupa benang sari dan putik. Distribusi seks yaitu dengan monodioseus.
Buah yaitu bagian putik yang membesar, dan biasanya terdapatditengah-tengah dasar bunga. Pepaya merupakan salah satu bentuk bakalbuah berumah satu (unilocularius). Bakal buah berumah satu dapattersusun atas satu daun buah saja, misalnya pada bunga tumbuhan yangberbuah polong, dapat pula tersusun atas lebih dari pada satu daun buah.
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal.Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga denga satu bakalbuah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan. Dalam buahpapaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni adalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yangtipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu ataubeberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat  dimakan. Buah papaya juga bentuknya bulat sampai lonjong.
Manfaat
Buah masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yangmudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin.
Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing.
Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan, serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam. Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim pemecah protein yang disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industry farmasi dan textil. Bunga pepaya yang berwarna putih dapat dirangkai dan digunakan sebagai “bunga kalung” pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya dapat dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan dan pengeringanu.
Tanaman papaya mempunyai kandungan kimia yang berbeda-beda pada buah, daun, akar maupun biji. Pada buah terkandunga asam butanorat, metal butanoat, benzilglukosinolat, linalool, papain, asam alfa linoleat, alfa filandren, alfa terpinen, gamma terpinen, 4-terpineol, dan terpinolen. Pada daun terkandung alkaloid, dehidrokarpain, pesedokarpain, flavonol, benzilglukosinolat, papain dan tannin. Seratus gram daun dilaporkan mengandung 74 kalori, 77.5 g H2O, 7 g protein, 2 g lemak, 11.3 g karbohidrat total, 1.8 g serat, 2.2 g abu, 344 mg kalsium, 142 mg fosfor, 0.8 mg besi, 18 g natrium, 652 mg kalium, 11.565 µg beta karoten, 0.09 mg thiamin, 0.48 mg riboflavin, 2.1 mg niasin, 140 mg asam askorbat dan 136 mg vitamin E.
Pengamatan keenam yaitu membahas tentang Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa). Bunga pukul empat merupakan species dari famili Nyctaginaceae. Adapun klasifikasi ilmiah bunga pukul empat yaitu sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Caryophyllidae
Ordo                : caryophyllales
Famili              : Nyctaginaceae
Genus              : Mirabilis
Spesies            : Mirabilis jalapa

Deskripsi
Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L) adalah tanaman yang dapat tumbuh di mana saja. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pagar pembatas rumah. Bunga pukul empat disebut pula bunga sore, disebut demikian karena bunganya mekar saat sore hari dan dapat bertahan hanya sekitar beberapa jam saja. Pada pangkal bunga saat dipetik, akan keluar setitik air yang mempunyai rasa manis. Selain nama di atas, tanaman ini punya nama lain yaitu: kembang pagi sore, bunga waktu kecil (Sumatra); kederat, segerat, tegerat (Jawa); kupa oras, cako raha (Maluku); bunga-bunga paranggi, bunga-bunga parengki (Sulawesi); dan Zi Mo li (China).
Tumbuhan bunga pukul empat mempunyai variasi yang beragaman, diantaranya terlihat pada morfologi luar tubuhnya yakni perbedaan warnanya, terdapat bunga pukul empat berwarna putih, putih ungu, kuning, merah dan masih banyak lagi jenisnya.
Habitus bunga pukul empat yaitu perdu, dengan pola percabangan simpodial, memiliki bentuk/segi penampang bulat. Macam daun tunggal, dengan filotaksis berhadapan, bentuk daun kordatus dengan pertulangan daun menyirip, tepi daun undulatus, ujung daun akuminatus, pangkal daun reniformes.
Bunga pukul empat merupakan macam bunga majemuk, bentuk perhiasan bunga seperti terompet, karangan bunga rosemorsa dengan bentuk simetri bunga aktinomorf. Memiliki mahkota, kelopak dan tenda bunga. Alat kelamin bunga berupa benang sari dan putik. Benang sari merupakan tetradinamus dan putik unikarpelus. Distribusi seks yaitu dengan monoesius.
Tanaman ini menghasilkan biji yang berjumlah banyak. Biji yang terdapat pada tanaman ini berukuran kecil, keras, dan berbentuk bulat berkerut. Pada saat masih muda biji tanaman ini berwarna hijau ,namun semakin lama akan berubah menjadi kehitaman dan setelah benar-benar matang warna biji ini menjadi hitam penuh. Biji ini memiliki diameter 5 mm, bagian dalam biji terdapat butiran putih yang lunak. Biasanya butiran ini digunakan sebagai bahan untuk membuat bedak yang digunakan untuk mengobati jerawat.
Manfaat
Tumbuhan ini bersifat: anti radang, peluruh air seni, memperlancar sirkulasi, menghilangkan hambatan aliran darah. Dalam farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki sifat tidak berbau, manis, rasa netral, sejuk.
tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit–penyakit sebagai berikut: Acutearthritis, bisul, radang amandel, infeksi saluran kencing/prostatitis, kencing manis (DM), keputihan (Leucorrhea), erosi mulut rahim (cervical erosian), radang sendi yang akut.
   Pengamatan ketujuh yaitu membahas tentang Bunga Kertas (Bougenvilia spectabilis). Bunga kertas termasuk salah satu species dari famili Nyctaginaceae. Adapun klasifikasi ilmiah bunga pukul empat yaitu sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Caryophyllidae
Ordo                : caryophyllales
Famili              : Nyctaginaceae
Genus              : Bougenvilia
Spesies            : Bougenvilia spectabilis

Deskripsi
Bougainvillea spectabilis atau kembang kertas dengan family nyctaginaceae, memiliki sifat batang yang berkayu (lignosus), bentuk batang yang bulat (teres), sifat permukaan batang berduri (spinosus), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dan percabangan batang monopodial (Gembong, 1985).
Menurut hasil pengamatan habitus bunga kertas umumnya berbentuk perdu, dengan pola percabangan simpodial, memiliki bentuk/segi penampang distikha. Bunga kertas umumnya merupakan macam bunga tunggal dengan filotaksis folio sparsa bentuk daun kordatus, dengan pertulangan daun menyirip, tepi daun rata, ujung daun runcing (akuminatus), pangkal daun priolatus.
Bunga kertas merupakan bunga majemuk, dengan karangan bunga dikhasium (dua cabang pada setiap nodus, satu pada setiap sisi dari bunga tengah). Simetri bunga aktinomorf. Bunga kertas memiliki mahkota, kelopak bunga dan tenda bunga berjumlah 5. Biasanya pada kelopak bunga menyerupai daun yang disebut braktea (daun yang biasa tereduksi menjadi bentuk sisik, tetapi sering juga berbentuk seperti daun normal sehingga sukar membedakannya). Alat kelamin berupa benang sari dan putik. Distribusi seks yaitu monoesius.
Manfaat
Kembang kertas mempunyai rasa pahit, kelat dan hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kembang kertas diantaranya betanidin, isobetanidin. Bungan kembang kertas dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit seperti bisul, biang keringat dan gatal-gatal, hepatitis, haid tidak teratur dan keputihan.
Kembang kertas banyak digunakan sebagai tumbuhan hias karena kegunaan tersebut dapat dimanfaatkan dan dengan nilai jual yang tinggi mencapai Rp.20.000,00 – Rp.30.000,00/pot. Namun di Indonesia kembang kertas bisa dikatakan sudah tidak memiliki nilai jual atau nilai komersial lagi karena makin mudahnya masyarakat mendapatkan kembang kertas.
Pengamatan terakhir yaitu membahas tentang Labu Air atau labu putih (Lagenaria Siceraria). Labu air atau labu putih termasuk salah satu contoh speciesa dari famili Cucurbitaceae. Adapun klasifikasi ilmiah labu air atau labu putih yaitu sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Famili              : Cucurbitaceae
Genus              : Lagenaria
Spesies            : Lagenaria Siceraria

Deskripsi
Labu putih atau labu air merupakan tanaman semusim yang tumbuh menjalar, memiliki batang yang berbentuk persegi, dengan alat pembelit. Daunnya tunggal bertangkai silindris, permukaan kasar dan berwarna hijau. Bunga berumah satu diketiak daun, berwarna kuning kehijauan, memiliki 5 mahkota, 5 benang sari, dan 3 putik. Buah bulat memanjang dan berwarna hijau kekuningan, dengan kulit yang bertekstur keras. Biji buah banyak, pipih, lonjong, dan berwarna putih dan berakar tunggang.
Berdasarkan hasil pengamatan habitus labu putih atau labu air merupakan herba yang berwarna hijau, pola percabangan monopodial, dengan bentuk/segi penampang bulat, memiliki tekstur permukaan batang sulkatus. Labu air atau labu putih merupakan macam daun tunggal, bentuk daun kordatus, pertulangan daun menyirip, dengan tepi daun bergelombang, ujung daun runcing, pangkal daun reniformis.
Labu air atau labu putih merupakan macam bunga tunggal, rosemorsa dengan bentuk simetri aktinomorf. Bunga labu putih atau labu air memiliki mahkota dan kelopak bunga yang berjumlah 5, perhiasan bunga berbentuk corong. Alat kelamin terdiri atas benang sari dan putik. Distribusi seks yaitu monoesius.
Manfaat
Berdasarkan hasil penelitian Hermanto dalam "Pengaruh Infus buah Benincasa hispida, Corn, dengan Infus buah Lagenaria leucantha, Rusby terhadap suhu Tubuh Tikus Putih" didapatkan hasil bahwa kedua buah memberikan efek yang sama dalam menurunkan demam. Pakar pengobatan alternatif Prof. Dr. Hembing juga mengungkapkan bahwa labu memiliki khasiat untuk mengobati tekanan darah tinggi, menurunkan panas, diabetes, dan memperlancar proses pencernaan. Polifenol dan saponin merupakan salah satu fito kimia yang mempunyai efek biologi menghambat pertumbuhan kanker, antioksidan, menghambat pertumbuhan mikrobia, menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar darah, bersifat antibiotik dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Kandungan Kimia
Nilai gizi per 100 gram labu mentah (3,5 oz), Energi 10 kkal 60 kJ, Karbohidrat 6,5 g, Gula 1,36 g, Diet serat 0,5 g, Lemak 0,1 g, Lemak jenuh 0,05 g, Lemak tak, jenuh tunggal 0,01 g, Lemat tak jenuh ganda 0,01 g, Protein 1 g, Vitamin A 369 mg 41%, β-karoten 3100 mg 29%, Thiamin (Vit. B1) 0,05 mg 4%, Riboflavin (Vit. B2) 0,110 mg 7%, Niasin (B3 Vit.) 0,6 mg 4%, Pantothenic acid (B5) 0,298 mg 6%, Vitamin B6 0,061 mg 5%, Folat (Vit. B9) 16 mg 4%, Vitamin C 9 mg 15%, Vitamin E 1,06 mg 7%, Kalsium 21 mg 2%, Besi 0,8 mg 6%, Magnesium 12 mg 3%, Fosfor 44 mg 6%, Kalium 340 mg 7%, Sodium 1 mg 0%, Seng 0,32 mg 3%, Saponin, Polifenol.

Pertanyaan
1.      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada subclassis Caryophyllidae dan subclassis Dinnelidae?
2.      Jelaskan ciri-ciri khusus bunga pada Bougenvilia spectabilis?
3.      Jelaskan kekhasan bunga yang dimiliki oleh Hibiscus rosasinensis?
4.      Jelaskan distribusi seks pada Carica papaya?
5.      Jelaskan peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam subclassis Caryophyllidae dan subclassis Dinnelidae?

Jawaban
1.      Ciri khusus dari Subclassis Caryophyllidae yaitu habitus umum subclassis ini beragam (pohon–herba). Stamennya tersusun sentrifugal. Sedangkan pada Dillenidae habitus berupa pohon, perdu, liana, korolanya cepat luruh, dan termasuk apokarp. Kecuali kecuali pada Lecythidales dan beberapa anggota Violales.
2.      Ciri khusus daru bunga Bougenvilia spectabilis yaitu adanya braktea (daun yang biasa tereduksi menjadi bentuk sisik, tetapi sering juga berbentuk seperti daun normal sehingga sukar membedakannya).
3.      Kekhasan dari bunga Hibiscus rosasinensis yaitu Bunga merupakan bunga tunggal, karangan bunga berbentuk seperti kariofilaseus dengan simetri bunga aktinomorf. Letak bunga umumnya berada diketiak daun, pada daun terdapat daun penumpu. Mahkota bunga terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota bentuk polipetalous, kelopak bunga umumnya berjumlah lima, benang sari banyak, bentuk tetradinamus dengan kepala sari berwarna kuning, putik berwarna merah merupakan tipe syncarp yaitu 2 karpel atau lebih yang saling berlekatan.
4.      Distribusi seks Carica papaya yaitu dengan monodioseus. Artinya tidak bisa dibedakan antara kelamin jantan dan betina, umumnya Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus), karena pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan bertalian dengan sifat bunga tali yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan berumah dua.
5.      Setiap tumbuhan yang ada di muka bumi memiliki peranan bagi kehidupan manusia, termasuk dari subclassis Caryophyllidae dan subclassis Dinnelidae. Dari kedua subclassis tersebut memiliki peranan yaitu kebanyakan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan sayuran, memiliki khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit, terdapat kandungan kimia, bisa dijadikan pohon hias, objek penelitian biologi botani phanerogamae, sebagai bahan untuk uji praktikum botani. Dan lain sebagainya.





















DAFTAR PUSTAKA

Asep, Mulyani. 2014. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: Syariah Nurjati Press.
Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants. New York: Columbia University Press.
Dasuki, U. A. 1992. Fitografi Tumbuhan. Bandung: Puasat Ilmu Hayati ITB.
Steenis, C.G.G.J. 1978. Flora. Jakarta: P.T Pradnya Paramita
Sudarsono, Ratnawati, dan Budiwati. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.



















LAMPIRAN

 








                                        
Carica papaya (Pepaya)
Amaranthus sp (Bayam Liar)
Hibiscus rosasinensis (Bunga sepatu)
 




Celosia argentea (Jawer ayam)
Bougainvillea spectabilis (Bunga kertas)
Ginseng jawa (Talinum paniculatum)
Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
Labu Air atau labu putih (Lagenaria Siceraria)
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar